Zaman prasejarah dan praaksara adalah bagian paling awal dari sejarah manusia yang diawali dengan kemunculan manusia dan ditandai dengan berbagai peninggalan seperti fosil dan peralatan yang terbuat dari batu. Zaman sejarah dimulai sejak berakhirnya zaman praaksara, sehingga bisa didefinisikan bahwa pengertian zaman sejarah adalah suatu zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Setiap bangsa di dunia memiliki permulaan zaman pra aksara dan sejarah yang berbeda karena masing – masing juga memiliki perbedaan waktu dalam mengenal prasejarah di Indonesia berlangsung sejak 2 juta tahun lalu dan berakhir pada abad ke 4 Masehi dengan penemuan prasasti Yupa di Muara Kaman, Kutai, Kalimantan Timur. Pengertian prasejarah dan praaksara seringkali disamakan, akan tetapi sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Perbedaan zaman praaksara dan prasejarah kerap digunakan untuk menyebut atau merujuk kepada zaman dimana munculnya manusia purba dan kebudayaannya. Untuk memahami perbedaan pengertian prasejarah dan praaksara, maka arti kedua kata tersebut perlu diuraikan dengan lebih spesifik atau lebih terinci PrasejarahKata sejarah itu sendiri bisa berasal dari bahasa Yunani Historia’ yang artinya adalah penyelidikan atau pengetahuan yang didapatkan dari penelitian mendalam. Bisa juga berasal dari bahasa Arab Syajarotun’ yang artinya pohon kayu yang bercabang, menunjukkan bahwa sejarah berkembang dari satu titik ke titik kejadian lainnya yang saling berhubungan. Pengertian prasejarah dan praaksara pada dasarnya tidak sama karena dalam kata prasejarah, Pra’ yang berarti Sebelum’ dan Sejarah’ diartikan sebagai masa sebelum adanya aktivitas atau kehidupan manusia. Ini berarti prasejarah tidak bisa disamakan dengan arti ketika sebelum ada prasejarah menurut para ahli tidak lagi digunakan secara luas dan digantikan dengan istilah praaksara, karena arti dari prasejarah adalah masa ketika belum ada aktivitas kehidupan manusia. Padahal walaupun pada saat itu tulisan atau aksara belum dikenal, manusia purba tetap sudah memiliki sejarahnya dan juga sudah menghasilkan kebudayaannya sendiri. Karena itulah istilah praaksara dirasakan lebih tepat untuk digunakan. Bukti – bukti yang berasal dari zaman prasejarah hanya bisa dilihat melalui peninggalan barang – barang atau tulang – tulang yang sudah menjadi PraaksaraPengertian prasejarah dan praaksara bisa dilihat dari asal katanya. Kata pra – aksara adalah kata yang berasal dari dua kata yaitu Pra’ yang berarti sebelum’ dan Aksara’ yang artinya tulisan. Jika digabungkan, arti dari zaman praaksara adalah zaman atau masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Istilah lain yang mirip artinya dengan zaman praaksara adalah Nirlekha. Nir berarti tanpa dan Lekha berarti tulisan atau aksara. Aksara merupakan satu simbol sistem visual yang tertera pada media tulis seperti kertas, batu, kayu, kain dan lain bangsa Mesir sudah mengenal Hieroglif mulai tahun 3000 SM. Itu berarti pada tahun tersebut bangsa Mesir sudah meninggalkan masa praaksara. Ada pula peninggalan sejarah berbentuk tulisan tertua yang berada di Indonesia, berupa sebuah prasasti yang ditemukan di Muara Kaman Propinsi Kalimantan Timur. Diperkirakan prasasti tersebut berasal dari tahun 400 Masehi, yang berarti bahwa bangsa Indonesia meninggalkan masa praaksara pada tahun Mempelajari Masa PraaksaraUntuk mempelajari kehidupan manusia yang terdapat pada zaman prasejarah dibutuhkan berbagai dasar dari macam – macam disiplin ilmu, diantaranya yaituAntropologi – Ilmu yang mempelajari mengenai peradaban manusia dari bentuk paling sederhana hingga tingkat yang lebih maju .Arkeologi – Ilmu yang mempelajari peninggalan sejarah dan manusia purba, misalnya mengenai tujuan orang prasejarah melukis di dinding – Ilmu yang mempelajari mengenai ciri – ciri lapisan bumi dan berbagai – Ilmu yang mempelajari kebudayaan bumi sebagai tempat manusia berpijak dan menjalankan – Ilmu yang mempelajari mengenai fosil – fosil peninggalan zaman – Ilmu yang mempelajari mengenai asal usul dan evolusi manusia dengan menggunakan fosil manusia yang ditemukan termasuk sejarah manusia – Sumber yang DigunakanZaman praaksara tidak meninggalkan bukti atau catatan berupa tulisan apapun dan hanya meninggalkan jejak berupa fosil serta artefak. Fosil berupa tulang belulang manusia, hewan dan tumbuhan yang sudah membatu. Sedangkan artefak adalah alat atau perkakas yang digunakan manusia untuk kehidupan sehari – harinya. Cara penentuan dilakukan dengan beberapa metode berikutTipologi – Pengukuran menggunakan tipe suatu benda. Semakin sederhana bentuknya maka benda tersebut umurnya semakin – Menentukan usia suatu benda atau usia dari satu jenis artefak berdasarkan lapisan tanah dimana benda tersebut – Menentukan usia benda berdasarkan kandungan unsur kimia di Zaman PraaksaraUsia bumi diperkirakan sekitar 4,5 juta tahun. Berdasarkan ilmu geologi, perkembangan bumi terbagi dalam empat zaman dalam pengertian prasejarah dan – Zaman ini berlangsung sekitar 545 – 450 juta tahun lalu. Di masa itu kondisi bumi belum stabil karena kulit bumi masih berada dalam tahap pembentukan, udara masih sangat panas sehingga belum terlihat adanya tanda – tanda kehidupan. Pada akhir Arkeozoikum terjadi penurunan suhu yang memungkinkan munculnya satu kehidupan di – Berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu dan pada saat ini diperkirakan muncul makhluk hidup di bumi, berupa makhluk hidup bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri dan sejenis – Disebut juga dengan zaman sekunder yang berlangsung sekitar 140 juta tahun lalu. Zaman ini ditandai dengan hewan – hewan bertubuh besar berupa reptil seperti dinosaurus, karena itu juga dikenal dengan sebutan zaman – Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini kehidupan sudah mulai stabil dan berkembang, terbagi menjadi tiga periode yaitu zaman Tersier yang ditandai dengan berkurangnya hewan – hewan besar, sudah ada berbagai jenis binatang menyusui seperti monyet atau kera. Kemudian ada zaman kuarter yang ditandai dengan kemunculan manusia purba. Zaman kuarter juga terbagi menjadi dua, yaitu Pleistosen yang merupakan awal kehidupan manusia atau zaman es, ditandai dengan banyaknya air yang menjadi es sehingga permukaan air laut menurun. Di zaman Halosen sekitar 20 ribu tahun lalu mulai muncul Jenis Homo Sapiens, nenek moyang manusia modern saat prasejarah dan praaksara dibedakan karena penyebutan masa purba sebagai prasejarah dirasakan kurang tepat, sebab kejadian bersejarah tetap terjadi pada masa tersebut dan hanya tidak tercatat karena belum dikenalnya aksara. Itulah sebabnya istilah praaksara dirasakan oleh para ahli lebih tepat untuk digunakan. Misalnya pada peradaban Indus kuno ditemukan bukti bahwa mereka sudah mengenal pertanian dengan sistem irigasi dan peternakan, sistem tata kota, namun tidak ada bukti bahwa mereka sudah mengenal aksara. Dari penemuan ini bisa disimpulkan bahwa meskipun suatu peradaban manusia belum mengenal tulis menulis, tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki peradaban yang bernilai sejarah tinggi karena sudah menghasilkan kebudayaan dan sistem kepercayaan pada masa praaksara sendiri.
Berakhirnyazaman praaksara merupakan awal mulanya zaman sejarah. Setiap bangsa didunia memiliki zaman praaksara dan zaman sejarah yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya jarak dan waktu pada masing-masing bangsa. Baca Juga: Peluang Bisnis Online Terbaru Yang Patut Anda Coba. Disiplin Ilmu Yang Mempelajari Zaman Praaksara
Perbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada pandangan bahwa zaman pra-sejarah lebih sulit untuk dipelajari. Kita tidak memiliki banyak referensi literatur atau catatan mengenai apa yang terjadi pada masa itu. Namun, ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para sejarawan dan arkeolog untuk mengeksplorasi masa-masa awal peradaban praaksara dilabeli sebagai zaman prasejarah karena tidak ada tulisan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mempelajarinya. Sebaliknya, zaman sejarah dicatat dalam dokumen tertulis yang memudahkan kita untuk mempelajari dan memahami masa lalu. Meskipun demikian, keduanya sama-sama penting dalam menyusun sejarah manusia dan begitu, banyak kesamaan juga terdapat pada kedua zaman tersebut. Manusia pada zaman praaksara dan sejarah sama-sama belajar untuk survive dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka juga melakukan perubahan dan penemuan yang membawa peradaban manusia lebih maju hingga saat ini. Oleh karena itu, mempelajari perbedaan dan kesamaan dari kedua zaman tersebut dapat membantu kita untuk memahami sejarah manusia secara lebih Keberadaan Tulisan Perbedaan mendasar antara zaman praaksara dan zaman sejarah terletak pada keberadaan tulisan. Pada zaman praaksara, manusia belum menemukan cara untuk mencatat peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, peneliti harus mengandalkan sumber-sumber seperti artefak dan cerita dari tradisi lisan untuk memahami kehidupan manusia pada masa itu. Berbeda halnya dengan zaman sejarah, manusia telah menemukan cara untuk mencatat peristiwa melalui tulisan. Sejarawan dapat mengkaji sejarah pada zaman ini dengan mempelajari dokumen tertulis yang dihasilkan pada masa itu. Namun, tidak semua kebudayaan pada zaman sejarah mencatat peristiwa dalam bentuk tulisan, seperti masyarakat Batak yang menggunakan patik lambang-lambang untuk menggambarkan sejarah. Oleh karena itu, peneliti harus menggunakan beragam sumber untuk memahami masa lalu yang dicatat melalui media yang Sistem KehidupanPada zaman praaksara, kehidupan manusia masih sangat sederhana dan terbatas. Kehidupan mereka bergantung pada alam dan hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti mencari makanan, tempat berlindung, dan melakukan reproduksi. Namun, pada zaman sejarah, terjadi perkembangan yang signifikan dalam sistem kehidupan Pertanian – Manusia pada zaman sejarah telah menemukan cara untuk memanfaatkan tanah dan tumbuhan dalam skala yang lebih besar. Pertanian menjadi aktivitas utama dalam mencukupi kebutuhan manusia akan makanan dan mengurangi ketergantungan pada alam Teknologi – Pada zaman sejarah, manusia mampu memanfaatkan teknologi untuk mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi dalam aktivitas pertanian, seperti penggunaan alat pengolahan tanah dan sistem Perdagangan – Pertumbuhan perdagangan pada masa sejarah memungkinkan manusia menjual produk pertanian mereka dan memperoleh barang dari luar wilayah mereka, sehingga memperkaya perekonomian Penduduk dan Perkembangan PemukimanPada zaman praaksara, manusia hidup dalam kelompok kecil sebagai pemburu-pengumpul atau sebagai peternak. Pemukiman mereka masih sangat sederhana dan terbatas. Namun, pada zaman sejarah, manusia mampu berkumpul menjadi sebuah masyarakat yang lebih besar dan pemukiman pada zaman sejarah merupakan hasil dari penemuan pertanian dan pengolahan tanah yang lebih efisien, sehingga manusia mampu membangun pemukiman yang lebih besar dan Perbandingan Zaman Praaksara dan Zaman SejarahZaman PraaksaraZaman SejarahPerkumpulan kecilMasyarakat yang lebih besar dan kompleksPemburu-pengumpul atau peternakPetani yang lebih efisienKetergantungan pada alamPenemuan pertanian dan teknologiDapat disimpulkan bahwa, perbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada perkembangan sistem kehidupan, penduduk, dan pemukiman yang lebih kompleks pada zaman sejarah, yang didukung oleh kemajuan teknologi dan penemuan dan Adat IstiadatPada zaman praaksara, masyarakat hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang cenderung nomaden dan bergantung pada hasil alam. Oleh karena itu, budaya dan adat istiadat pada zaman praaksara sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebutuhan hidup mereka. Mereka percaya pada kekuatan alam dan memuja berbagai dewa-dewi untuk memperoleh keberhasilan dalam berburu, bertani, dan merawat pada zaman sejarah, masyarakat telah mengalami perubahan yang signifikan. Kehidupan bermasyarakat mulai berkembang secara lebih kompleks, dan mereka mulai membentuk negara dan kebudayaan yang lebih maju. Hal ini tercermin dalam adat istiadat dan budaya yang muncul pada masa Budaya Praaksara dan SejarahPada zaman praaksara, masyarakat hidup sebagai nomaden dan bergantung pada hasil alam. Sedangkan pada zaman sejarah, masyarakat telah membentuk negara dan kebudayaan yang lebih zaman praaksara, budaya dan adat istiadat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebutuhan hidup mereka. Sedangkan pada zaman sejarah, adat istiadat dan budaya lebih cenderung dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang berkembang di sekitar pada zaman praaksara banyak memuja dewa-dewi dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan pada zaman sejarah, agama menjadi bagian yang penting dalam kehidupan dan budaya Istiadat pada Zaman SejarahPada masa-masa awal zaman sejarah, kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh berbagai agama seperti Hindu, Budha, dan Islam. Hal ini tercermin dalam adat istiadat yang berkembang di masyarakat, seperti pernikahan, upacara kematian, dan tradisi-tradisi satu adat istiadat yang masih dilestarikan di Indonesia adalah upacara adat. Setiap daerah memiliki upacara adat yang berbeda-beda, tergantung pada adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat. Misalnya, di Bali terdapat upacara ngaben untuk menghormati orang yang telah meninggal, sedangkan di Papua terdapat upacara bakar batu untuk merayakan panen Perbandingan Budaya Praaksara dan SejarahZaman PraaksaraZaman SejarahMasyarakat hidup sebagai nomaden dan bergantung pada hasil alamMasyarakat telah membentuk negara dan kebudayaan yang lebih majuBudaya dan adat istiadat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebutuhan hidup merekaAdat istiadat dan budaya lebih cenderung dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang berkembang di sekitar merekaMasyarakat banyak memuja dewa-dewi dalam kehidupan sehari-harinyaAgama menjadi bagian yang penting dalam kehidupan dan budaya masyarakatSecara keseluruhan, budaya dan adat istiadat pada zaman praaksara dan zaman sejarah memiliki perbedaan yang signifikan. Meskipun begitu, keduanya sama-sama memiliki nilai yang sangat berharga bagi kebudayaan Seni dan MusikSalah satu perbedaan utama antara zaman praaksara dengan zaman sejarah adalah berkembangnya seni dan musik. Pada zaman praaksara, seni dan musik masih sangat primitif dan didasarkan pada kepercayaan dan ritual. Sementara itu, pada zaman sejarah, seni dan musik mulai berkembang dan dianggap sebagai bentuk ekspresi manusia yang kompleks dan zaman praaksara, seni dan musik masih ditemukan dalam bentuk-bentuk sederhana seperti lukisan di dinding goa dan patung-patung kecil yang digunakan dalam ritual. Sedangkan pada zaman sejarah, seni dan musik berkembang secara signifikan dan diwujudkan dalam bentuk-bentuk yang lebih kompleks seperti seni lukis, seni ukir, seni arsitektur, dan musik yang dipentaskan secara itu, seni dan musik pada zaman sejarah terpengaruh oleh perkembangan peradaban dan kebudayaan di daerah-daerah tertentu, sehingga menghasilkan variasi seni dan musik yang beragam dan berbeda antara satu daerah dengan daerah seni dan musik pada zaman sejarah juga terkait erat dengan perkembangan agama dan budaya. Misalnya, di Indonesia, seni dan musik tradisional seperti wayang kulit, gamelan, dan tari klasik Jawa tidak dapat dipisahkan dari budaya dan agama Hindu-Buddha yang mendominasi pada masa itu, pada zaman praaksara, seni dan musik masih sangat terkait dengan kepercayaan dan ritual yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu. Seni dan musik pada zaman praaksara cenderung bersifat sederhana dan terbatas pada objek-objek kecil berbentuk patung dan lukisan PraaksaraZaman SejarahSeni dan musik masih sangat primitif dan terkait dengan ritual dan kepercayaan masyarakatSeni dan musik berkembang secara signifikan dan dianggap sebagai bentuk ekspresi manusia yang kompleks dan artistikSeni dan musik sederhana dan terbatas pada objek-objek kecil berbentuk patung dan lukisan dindingSeni dan musik berkembang dalam bentuk yang lebih kompleks seperti seni lukis, seni ukir, dan musik yang dipentaskan secara publikSeni dan musik tidak beragam dan terkait erat dengan kepercayaan dan ritual pada masa ituSeni dan musik terpengaruh oleh perkembangan peradaban dan kebudayaan di daerah-daerah tertentu, sehingga menghasilkan variasi seni dan musik yang beragamDalam kesimpulannya, perkembangan seni dan musik pada zaman sejarah sangat dipengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan budaya dan peradaban manusia pada masa PeradabanArah peradaban mengacu pada arah perkembangan masyarakat dalam melahirkan peradaban. Hal ini melibatkan sejumlah elemen, seperti geografi, budaya, dan teknologi. Periode praaksara dan periode sejarah memiliki perbedaan dalam arah peradaban yang mereka PraaksaraPertanianKehidupan nomadenKomunitas kecil dan bersifat egaliterPeriode SejarahSeiring dengan perkembangan teknologi dan penemuan baru, arah peradaban manusia memuncak selama periode sejarah. Hal ini ditandai denganPembentukan peradaban kotaPemecahan masalah keamanan dan produksi panganPeningkatan produksi dan perdaganganPerbedaan Arah PeradabanSalah satu perbedaan terbesar antara periode praaksara dan periode sejarah adalah arah peradaban yang mereka ambil. Pada periode praaksara, arah peradaban lebih bersifat lokal dan terpusat pada kehidupan nomaden dan aktivitas pertanian. Sementara itu, periode sejarah ditandai dengan munculnya peradaban kota yang bersifat global dan terpusat pada produksi, perdagangan, dan Arah PeradabanArah peradaban dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan manusia dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Misalnya, arah peradaban pada periode sejarah memberikan dorongan besar dalam pembentukan sistem politik dan ekonomi yang kompleks, serta inovasi teknologi yang dapat memfasilitasi perdagangan dan PraaksaraPeriode SejarahPertanianPerdagangan InternasionalKehidupan NomadenPeradaban KotaKomunitas Kecil dan Bersifat EgaliterPembentukan Sistem Politik dan Ekonomi KompleksDalam jangka panjang, arah peradaban dapat mempengaruhi seberapa maju atau terbelakang masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan dalam arah peradaban dari periode bersejarah yang saling berbeda agar dapat menghargai sejarah dan mengambil pelajaran dari kemajuan dan kesalahan masa ilmu sejarah, terdapat dua zaman utama yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah. Perbedaan antara kedua zaman ini terletak pada beberapa hal. Berikut adalah penjelasan detailnya1. ManusiaPada zaman praaksara, manusia masih bersifat primitif dan belum mengenal tulisan. Sementara itu, pada zaman sejarah manusia sudah mulai mengenal tulisan dan banyak sekali peninggalan sejarah yang dapat TeknologiPada zaman praaksara, teknologi yang digunakan manusia masih sederhana seperti menggunakan batu dan kayu sebagai alat dan perlengkapan itu, pada zaman sejarah, manusia sudah menciptakan teknologi yang lebih canggih seperti senjata dan alat pertanian yang mengubah cara hidup ArsitekturPenemuan teknologi dan bahan bangunan yang baru pada zaman sejarah memberikan dampak signifikan pada arsitektur dan bangunan yang dibangun. Sebaliknya, pada zaman praaksara, bangunan yang dibangun masih sederhana dan sebagian besar terbuat dari batu dan AgamaPada zaman praaksara, manusia masih beragama animisme yang menghormati alam dan kekuatan-kekuatan gaib. Sementara itu, pada zaman sejarah, banyak agama lain yang muncul dan berkembang seperti Hindu, Islam dan BudayaBudaya pada zaman praaksara cenderung lebih sederhana dan berfokus pada kehidupan sehari-hari. Namun, pada zaman sejarah, banyak sekali budaya dari masyarakat yang berbeda yang saling bertukar pengalaman dan mempengaruhi satu sama Perkembangan Ilmu PengetahuanZaman PraaksaraZaman SejarahIlmu pengetahuan masih sangat terbatas dan tidak ada konsep ilmu pengetahuan ilmuwan dan penemuan-penemuan penting berkembang seperti matematika, astronomi dan beberapa perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa zaman praaksara dan zaman sejarah memiliki banyak perbedaan dalam hal manusia, teknologi, arsitektur, agama, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Meskipun begitu, keduanya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sejarah dan kehidupan manusia saat PertanianPada zaman praaksara, manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Namun, pada zaman sejarah terdapat perkembangan penting dalam bidang pertanian. Berikut adalah beberapa perbedaan antara zaman praaksara dan zaman sejarah dalam perkembangan pertanianPertanian Zaman PraaksaraPertanian pada zaman praaksara masih sangat sederhana dan primitif. Pada umumnya, masyarakat pada masa itu hanya menanam tanaman yang dapat hidup di alam bebas, seperti ubi-ubian dan sayur-sayuran Zaman SejarahPertanian pada zaman sejarah berkembang pesat. Manusia mulai memanfaatkan alat dan teknologi untuk mempermudah proses bercocok tanam. Pada masa itu, ternak juga mulai dipelihara untuk diambil manfaatnya, seperti untuk diambil susu atau Alat PertanianPada zaman praaksara, manusia hanya menggunakan peralatan tanam sederhana, seperti cangkul dan alat gali. Sedangkan pada zaman sejarah, manusia mulai menggunakan alat pertanian yang lebih canggih, seperti bajak, kapak, dan sabit. Dengan alat-alat tersebut, proses bercocok tanam dapat dilakukan secara lebih efisien dan LahanPada masa praaksara, jenis tanaman yang ditanam oleh manusia sangat terbatas. Hal ini karena lahan untuk pertanian sangat sedikit dan rawan terhadap serangan predator. Sedangkan pada zaman sejarah, manusia mulai membuka lahan baru untuk bercocok tanam. Mereka juga memanfaatkan teknologi untuk mengendalikan serangan hama dan TanamPraaksara hanya mengenal sistem pertanian berpindah-pindah untuk menghindari degradasi tanah. Sedangkan pada zaman sejarah, manusia mulai menggunakan sistem rotasi tanam sehingga produktivitas lahan dapat Teknologi dari LuarPada masa praaksara, manusia hanya mengandalkan pengalaman dan observasi dalam bercocok tanam. Peluang untuk belajar dari orang lain sangat terbatas. Sedangkan pada masa sejarah, manusia mulai melakukan adopsi teknologi dari luar. Misalnya, teknologi irigasi dari Mesir yang diadopsi oleh orang Yunani pada masa Masa KiniTeknologiMetodeGPSPertanian presisiRobotikPertanian otomatisasiSaat ini, pertanian semakin modern dan efisien. Teknologi seperti GPS dan robotik membantu petani dalam melakukan pertanian presisi dan otomatisasi. Sehingga, produktivitas lahan dapat meningkat dengan PemerintahanSistem pemerintahan pada zaman praaksara dan zaman sejarah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada zaman praaksara, sistem pemerintahan yang diterapkan masih bersifat feudal. Artinya, wilayah kerajaan dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak. Raja juga membagi wilayah kerajaan menjadi beberapa daerah kecil yang dipimpin oleh kepala desa atau kerabat pada zaman sejarah, sistem pemerintahan yang diterapkan sudah bersifat lebih terorganisir. Pada masa ini muncul berbagai bentuk pemerintahan, seperti kerajaan, republik, dan Sistem PemerintahanBersifat feudal pada zaman praaksaraMemiliki raja sebagai pemimpin tertinggi pada zaman praaksaraBentuk pemerintahan yang terorganisir pada zaman sejarahAdanya kerajaan, republik, dan monarki pada zaman sejarahPeran Raja dalam Sistem PemerintahanPada masa praaksara, raja memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pemerintahan. Raja bertindak sebagai pemimpin tertinggi dan memiliki kekuasaan mutlak atas wilayah kerajaan. Raja juga memiliki hak untuk memutuskan segala hal yang berkaitan dengan kebijakan kerajaan, termasuk dalam hal perang dan masa sejarah, peran raja tidak lagi sebesar pada masa praaksara. Meskipun masih menjadi pemimpin tertinggi, raja harus mematuhi hukum dan aturan yang berlaku. Pada masa ini, muncul pemikiran bahwa kekuasaan raja harus dibatasi agar tidak menjadi otoriter dan merugikan Sistem Pemerintahan pada Zaman SejarahSalah satu contoh sistem pemerintahan pada zaman sejarah adalah kerajaan Majapahit di Indonesia. Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia pada masa lampau dan diperintah oleh seorang raja yang dipilih berdasarkan sistem pewarisan atau MajapahitDidirikan pada abad ke-13Memiliki sistem pemerintahan monarkiPemimpin kerajaan dipilih berdasarkan sistem pewarisan atau keturunanSelain kerajaan, pada masa sejarah juga muncul berbagai bentuk pemerintahan lainnya, seperti republik dan monarki konstitusional. Contoh negara dengan sistem pemerintahan republik adalah Amerika Serikat, sementara negara dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional adalah dalam KehidupanPerbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada banyak hal. Salah satunya adalah sikap manusia terhadap kepercayaan dan agama. Zaman praaksara ditandai dengan adanya animisme dan dinamisme dimana manusia pada saat itu sangat percaya bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini memiliki roh atau jiwa. Sementara pada zaman sejarah, agama dan kepercayaan sudah semakin berkembang dan AgamaAgama dapat didefinisikan sebagai bentuk kepercayaan atau sistem nilai yang mempengaruhi pandangan hidup manusia. Agama pada zaman sekarang sudah sangat terorganisir dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Mengikuti agama dan mengikuti ajaran-ajaran suci di dalamnya, dapat membuat hidup seseorang lebih terarah dan dan Praktek KeagamaanKepercayaan pada zaman praaksara cenderung bersifat lokal dan sangat beragam, sedangkan pada zaman sejarah, kepercayaan lebih terorganisir dan berpusat pada agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan lain-lain. Praktek keagamaan pada zaman praaksara sangat dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan dinamisme, sedangkan pada zaman sekarang, praktek keagamaan menjadi lebih terorganisir dan mengikuti ajaran-ajaran Agama dalam Kehidupan MasyarakatAgama memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam mengatur perilaku dan moralitas. Pada zaman sekarang, agama menjadi faktor yang mempengaruhi tata krama, moralitas, dan etika dalam masyarakat. Adanya peran agama dalam masyarakat juga dapat memperkuat rasa solidaritas dan persaudaraan antar sesama Meningkatkan Religiusitas dalam KehidupanMeningkatkan religiusitas sangatlah penting untuk membangun karakter dan moral yang kuat, serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan religiusitas dalam kehidupan1. Rajin beribadah dan melaksanakan ajaran agama2. Meningkatkan pengetahuan tentang agama dan ajarannya3. Menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia4. Beramal sholeh dan banyak berbuat kebaikanKelebihan Meningkatkan ReligiusitasKekurangan Tidak Meningkatkan ReligiusitasMemberikan kekuatan mental dan emosionalKehidupan tidak diatur oleh moral dan etika agamaMenjadikan manusia lebih bertanggung jawab dan terarahAdanya perpecahan hubungan antar sesama manusiaMemperbaiki dan memperkuat hubungan dengan TuhanMenjadi egois dan tidak perduli dengan keberadaan sesamaMeningkatkan Religiusitas dalam kehidupan sangatlah penting untuk membangun karakter dan moral yang kuat, serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Selain dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri, meningkatkan religiusitas juga dapat memberikan manfaat untuk hubungan dengan sesama manusia dan masyarakat lebih BahasaBahasa merupakan sebuah aspek penting dalam perbedaan zaman praaksara dan zaman sejarah. Pada zaman praaksara, manusia belum mengenal tulisan dan menggunakan bahasa lisan secara langsung. Seiring berjalannya waktu, bahasa menjadi semakin kompleks dan berkembang menjadi bahasa-bahasa yang digunakan saat zaman praaksara, manusia menggunakan bahasa isyarat dan suara untuk berkomunikasi satu sama zaman sejarah, bahasa mulai dituangkan dalam bentuk tulisan yang beragam seperti hieroglif, piktogram, dan menjadi semakin penting seiring berkembangnya perdagangan dan hubungan antarmanusia yang semakin itu, pembentukan bahasa juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kebutuhan manusia. Sebagai contoh, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah pesisir cenderung memiliki banyak kata-kata yang berkaitan dengan kegiatan di laut dan pembentukan bahasa pada zaman praaksara dan zaman sejarah dapat dilihat pada tabel berikutZaman PraaksaraZaman SejarahMenggunakan bahasa isyarat dan suaraBahasa dituangkan dalam bentuk tulisanBahasa sederhana dan terbatasBahasa semakin berkembang dan kompleksBahasa lebih dipengaruhi oleh lingkungan dan keadaan alam sekitarBahasa dipengaruhi oleh perdagangan dan kebutuhan manusia yang semakin kompleksPerbedaan pembentukan bahasa antara zaman praaksara dan zaman sejarah menunjukkan bahwa bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan manusia dan kebudayaan. Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi secara efektif dan mempertahankan tradisi dan pengetahuan dari generasi ke Kehidupan SosialZaman praaksara dan zaman sejarah memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal bentuk kehidupan sosial. Pemahaman tentang budaya dan sosial masyarakat praaksara didapatkan dari peninggalan-peninggalan bersejarah yang ditemukan di beberapa situs purbakala. Sementara itu, zaman sejarah memberikan informasi secara lebih komprehensif melalui catatan-catatan sejarah, catatan perjalanan, serta benda-benda peninggalan Keluarga Pada zaman praaksara, keluarga masih bersifat nomaden dan hidup secara berpindah-pindah. Jumlah anggota keluarga pada masa itu juga lebih banyak karena bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kelangsungan hidup mereka. Di zaman sejarah, bentuk keluarga sudah lebih terstruktur dan biasanya hidup dalam lingkup wilayah Pemerintahan Zaman praaksara tidak memiliki bentuk pemerintahan yang terstruktur seperti zaman sejarah. Kehidupan pada masa itu masih sangat primitif dan dilakukan secara mandiri oleh kelompok-kelompok kecil. Di zaman sejarah, bentuk pemerintahan mulai terbentuk dan berkembang menjadi Agama Di zaman praaksara, agama atau kepercayaan sifatnya masih animisme dan dinamisme, yaitu mempercayai adanya roh di dalam segala hal. Sementara itu, di masa zaman sejarah, sudah mulai muncul agama-agama besar seperti Islam, Kristen, dan social life pada zaman praaksara dengan zaman sejarah juga nampak pada pola kehidupan masyarakat dan adat istiadatnya. Masyarakat praaksara biasanya hidup secara komunal dengan mengandalkan sumber daya alam yang tersedia untuk kehidupannya. Sedangkan di zaman sejarah, masyarakat sudah mulai melakukan aktivitas perdagangan dan pertukaran dengan wilayah adalah tabel perbedaan lainnya antara kehidupan sosial masyarakat praaksara dan PraaksaraZaman SejarahBertahan hidup dengan memanfaatkan hasil bumi sekitarPerdagangan dan pertukaran barang dengan wilayah lainPola hidup nomadenBerdomisili pada suatu wilayahBudaya animisme dan dinamismeAgama-agama besar mulai berkembangPerbedaan di atas memberikan gambaran tentang bagaimana bentuk kehidupan sosial manusia telah mengalami perubahan seiring perkembangan waktu. Meskipun menjadi zaman yang berbeda, perbedaan tersebut memberikan nilai tambah bagi manusia secara keseluruhan untuk memahami sejarah dan perkembangan manusia itu Jumpa di Kesempatan Berikutnya!Nah, itulah perbedaan antara zaman praaksara dan zaman sejarah yang terletak pada berbagai aspek. Perlu diketahui bahwa zaman praaksara menjadi landasan penting dalam memahami kembali sejarah negara kita. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda. Jangan lupa untuk kembali lagi di masa depan untuk membaca artikel menarik lainnya dalam website kami. Hingga jumpa! DP2v.