1 Aliran Realisme Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari - hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain. Ciri - ciri aliran ini yaitu : • Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari. • Lukisan apa adanya. • Lukisan juga terlihat menyatu antara objek
Aliran Romantisisme adalah aliran yang mengedepankan unsur emosi suatu karya dengan cara penggambaran dan pembangunan citra yang dramatis, teatrikal dan memiliki suasana seperti dalam mimpi dream-like. Aliran ini menitikberatkan emosi, imajinasi dan ide untuk kembali pada keniscayaan sejarah dan alam. Romantisisme adalah bentuk perlawanan pada seni neoklasik yang terikat pada norma, selalu seimbang namun statis. Gerakan ini juga berusaha untuk memutarbalikkan konvensi sosial, terutama pada kedudukan kaum aristokrat di masa itu. Mengapa disebut Romantisisme? Aliran Romantisisme diambil dari kata dasar “Roman”. Romantisisme berarti hal yang ke-roman-roman-an. Roman adalah sastra klasik yang bercerita tentang kehebatan manusia, pencapaian manusia, penaklukan bangsa asing penjajah yang disajikan secara dramatis. Di bidang sastra indonesia, aliran ini juga biasa disebut dengan aliran romantik, untuk membedakannya dari istilah romantis. Terkadang banyak orang yang menyebut aliran ini sebagai aliran romantisme dari romantis. Hal tersebut tidak tepat karena keduanya memiliki makna yang berbeda. Meskipun mirip, sebetulnya keduanya sama sekali tidak memiliki kesepadanan kata sedikitpun. Oleh karena itu istilah yang tepat untuk menyebut aliran ini adalah romantisisme atau romantik, bukan romantis. Sejarah Aliran Romantisisme Romantisisme berawal dari akhir abad ke-18 di Eropa Barat. Gerakan artistik romantisisme adalah aliran seni yang berawal dari sastra dan merambah ke seni rupa, hingga ke gerakan intelektual secara umum di masa itu. Istilah Romantisisme pertama kali digunakan di Jerman pada akhir 1700-an oleh kritikus seni August dan Friedrich Schlegal yang menulis buku kritik berjudul romantische Poesie puisi romantik. Penyair Inggris William Wordsworth menjadi tokoh utama dalam gerakan romantisisme di tahun 1815-an. Wordsworth memiliki gagasan utama bahwa puisi harus menjadi luapan spontan perasaan yang kuat. Melawan tatanan sosial, kepercayaan setempat, dan nilai-nilai yang mapan Romantisisme menjadi gerakan seni yang dominan di seluruh Eropa pada tahun 1820-an. Sejarah kemunculan aliran romantisisme dipengaruhi oleh datangnya revolusi industri yang mulai meninggalkan kealamian dunia dan destruktif terhadap lingkungan. Banyak seniman yang menolak praktik-praktik industrialisasi yang kurang memperhatikan dampak negatifnya terhadap alam. Meskipun belum dikategorikan sebagai seni modern, romantisisme telah melawan gerakan seni klasik yang telah mapan sebelumnya. Romantisisme sudah mulai mengeksplorasi bentuk estetis lain yang tidak hanya mencari keindahan suatu objek belaka. Romantisisme menggali nilai luhur yang agung dari suatu subjek, sebagai pengganti kecantikan dan keindahan fisik. Ciri-Ciri Aliran Romantisisme Romantisisme tidak dapat diidentifikasi dengan suatu gaya, teknik, atau sikap yang tunggal, namun memiliki ciri umum yang seragam. Beberapa ciri-ciri aliran romantisisme adalah sebagai berikut. Imajinatif; Meskipun tetap realistis tidak ada fantasi, adegan yang digunakan pada romantisisme cenderung tampak teatrikal dan bukan pemandangan sehari-hari, untuk menciptakan adegan tersebut diperlukan daya imajinasi yang tinggi. Subjektif; Penciptaan seni dianggap sebagai ekspresi diri seniman. Menggunakan intensitas emosional yang tinggi. Pencitraan atau suasana memiliki kualitas dream-like seperti mimpi. Menggambarkan perasaan kuat yang tidak harfiah atau menggunakan perumpaan dan simbol. Tokoh Aliran Romantisisme, Karya & Penjelasan Fransisco Goya Francisco Goya dianggap sebagai seniman romantisisme asal Spanyol yang paling penting pada akhir abad 18-an. Sepanjang karirnya Goya banyak mengabadikan sejarah melalui lukisannya. Goya sering disebut sebagai Old Masters yang terakhir dan pelukis modern yang pertama transisi dari renaisans menuju romantisisme. Selain melukiskan sejarah dia juga sering melukis potret bernuansa kontemporer pada masanya yang berarti sudah meninggalkan tradisi neoklasik. Contoh Aliran Romantisisme The Second of May 1808 & Penjelasan Contoh karya aliran romantisisme The Second of May 1808 oleh Fransisco Goya, ini adalah salah satu contoh sejarah yang dilukiskan oleh Fransisco Goya. Goya menyaksikan sendiri pendudukan Perancis di Spanyol pada tahun 1808. Upaya untuk menurunkan kerajaan Spanyol dari Madrid memicu pemberontakan yang luas. Pemberontakan itu terjadi pada 1-2 Mei 1808. Goya mengabadikan peristiwa tersebut dengan lukisan yang mereka adegan tanpa menyaksikannya secara langsung. Ia hanya mengetahui informasi tersebut, lalu menggambarkan dengan imajinasinya. Lukisan ini adalah salah satu contoh bagaimana para seniman romantik bekerja dengan imajinasi tinggi dan mempresentasikannya dengan cara yang dramatis melalui adegan peperangan yang sengit. Turner Joseph Mallord William Turner adalah seniman asal Inggris yang dikenal dengan pewarnaan ekspresif, pemandangan imajinatif dan gambar dramatis. Sehingga dapat dengan mudah diketahui bahwa ia adalah seniman beraliran romantisisme. Lukisan Turner yang paling terkenal adalah lukisan pemandangan lautanya. Turner lahir di Maiden Lane, Covent Garden, London, di keluarga kelas menengah rendah yang sederhana. Dia tinggal di London sepanjang hayatnya, mempertahankan aksen kampungnya dan tetap bersikap rendah hati di masa tenarnya. Turner belajar di Royal Academy of Arts dari tahun 1789. Selama belajar disana, dia juga menjabat sebagai juru gambar arsitek drafter. Ia membuka galeri sendiri pada tahun 1804 dan menjadi profesor di Royal Academy pada tahun 1807 dan mengajar sampai tahun 1828. Ia gemar melakukan perjalanan keliling Eropa dari tahun 1802 dan pulang membawa banyak sketsa pemandangan di perjalanannya. Contoh Karya Aliran Romantisisme Fishermen at Sea & Analisis Contoh karya aliran romantisisme Fishermen at Sea oleh Turner, ini adalah lukisan pertama yang dipamerkan Turner di Royal Academy. Pemandangan terang bulan ini merupakan salah satu trendsetter pemandangan malam hari di abad ke-18. Cahaya bulan yang kontras tidak dapat ditandingi oleh cahaya halus lentera yang berkedip-kedip. Turner seakan ingin menekankan bahwa kekuatan alam tidak dapat ditandingi oleh manusia. Ombak yang tampak tidak tenang memberikan tensi lebih pada suasana lukisan. Tidak hanya itu, di background lukisan terdapat siluet batu karang yang ditakuti oleh para nelayan di masa itu, karena berbahaya dan kerap memakan korban terutama di setting malam hari yang gelap. Tokoh Aliran Romantisisme Caspar David Friedrich Caspar David Friedrich adalah pelukis pemandangan Romantik Jerman abad ke-19. Ia adalah salah satu seniman Jerman yang paling berpengaruh pada masanya. Ia juga menjadi tokoh terpenting dalam sejarah Romantisisme. Friedrich terkenal karena lukisan pemandangan alegoris atau bersifat simbolis universal, seperti fabel; cerita bintang yang menyimbolkan perilaku manusia. Lukisan Friedrich biasanya menampilkan sosok kontemplatif dalam pemandangan yang berhadapan dengan gelapnya malam, kabut pagi, pohon tandus atau reruntuhan kuno. Minat utama Friedrich adalah perenungan terhadap alam dunia dan karyanya yang seringkali simbolis berusaha menyampaikan tanggapan subjektif dan emosional terhadap alam. Lukisan Friedrich biasanya menempatkan kehadiran manusia dalam perspektif kecil di tengah pemandangan yang besar. Perspektif tersebut menurut sejarawan seni Christopher John Murray mengarahkan pandangan pemirsa terhadap dimensi metafisik mereka. Wanderer above a Sea of Fog & Analisisnya Wanderer Above the Sea of Fog Pengelana di atas Lautan Kabut oleh Caspar David Friedrich, above a Sea of Fog menggambarkan seorang pria yang memegang tongkat, berdiri di atas bebatuan yang menghadap ke sebuah hamparan bukit yang berbatu dan berkabut. Rambutnya tertiup angin di depan langit yang dipenuhi oleh awan putih yang sulit dibedakan dari kabut. Latar dibelakangnya juga sangat berkabut dan membuat gunung yang berada dibelakangnya nyaris tak terlihat. Friedrich mengibaratkan pemandangan tersebut sebagai lautan kabut. Ini merupakan salah satu contoh gaya berpikir seniman romantisisme yang selalu menggunakan simbolisme dan perumpamaan dalam lukisannya. Lukisan ini dapat menghasilkan interpretasi Manusia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan alam dunia yang luas dan penuh misteri seperti yang digambarkan dalam pemandangan lautan kabut pada lukisan. Namun hal tersebut tidak menghentikan langkah manusia dengan segala akalnya menggunakan tongkat, pakaian hangat untuk menjelajahi dunia, meskipun halang rintang tampak dimana-mana. Ketika manusia merenungkan luasnya lautan kabut di hadapnya, ia tidak tahu ada apa di depan sana. Semua hal sangat tidak dapat diprediksi, manusia hanya dapat melihat petunjuk-petunjuk kecil yang hadir dibalik kabut. Referensi Romanticism, Repositori Universitas Hawaii. Diakses tanggal 03 Agustus 2018.
A Gaya Representatif. Gaya dan Aliran Representatif adalah gaya dan aliran yang bentuknya mirip dengan alam. Gaya Seni Rupa yang tergolong Representatif adalah : ☎ Naturalisme. Naturalisme adalah gaya atau aliran seni rupa yang menggambarkannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Perupa mancanegara yang mengambil gaya ini antara lain 02 Jul Gaya Karya Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara Posted at 1354h in Humaniora, Seni 2 Comments Gaya Karya Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara. Gaya korak atau aliran seni rupa sangat beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan dimuka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang masih sederhana memiliki ekspresi seni rupa yang juga modern, bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang ini sudah melampaui tahap modern atau sering disebut post modern. Secara garis besar, gaya karya seni rupa dapat dibedakan menjadi 3 yaitu tradisional, modern, dan post modern. 1. Tradisional Masyarakat yang kebudayaannya masih tradisional memiliki gaya seni rupa yang juga tradisional memiliki gaya seni rupa yang juga tradisional, gaya seni rupa tradisional memiliki sifat turun temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni rupa tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya yaitu primitif dan klasik. Primitif Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar sederhana, masyarakat yang budayanya primitif memiliki karya seni rupa dengan cirri-ciri sederhana baik dari segi bentuk maupun warnanya. Di nusantara, karya seni rupa warga masyarakat asmat Papua dapat dikatakan bergaya primitif, hal ini dapat dilihat dari kesederhanaan bentuk dan warnanya begitu juga dengan masyarakat aborigin di Australia. Klasik Klasik mengandung pengertian kkuno atau zaman dahulu, kala dinusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Pada masa ini, karya seni rupa sudah mengalami perubahan gaya dari sederhana menjadi rumit dan ornamental. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama hindu dan budha, hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candid an patung seperti Borobudur dan Prambanan dimana Negara seperti Thailand, China, dan Jepang juga terdapat gaya seni rupa klasik yang dipengaruhi agama Budha. Seni rupa klasik juga banyak terdapat di Mesir, Persia, Misopotamisa, dan Yunani. 2. Modern Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, bangsa-bangsa di muka bumi ini mengalami perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan diberbagai aspek kehidupan. Perubahan dan kemajuan itu juga mengimbas pada dunia kesenian, khususnya seni rupa. Gaya karya seni rupa pun mengalami perubahan menjadi modern. Kemajuan yang terjadi dibenua Eropa mempengaruhi bangsa-bangsa latin dibenua Asia termasuk dinusantara. Kemajuan, perubahan, dan pembaruan inilah yang disebut modern. Representatif Kata representatif berasal dari representasi yang mengandung pengertian sesungguhnya, nyata, atau sesuai dengan keadaan. Perwujudan gaya seni rupa menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya seni rupa yang tergolong representatif anatara lain romantis, naturalis, dan realis. – Romantisme Istilah romantisme berasal dari kata roman yang berarti cerita dan isme yang berari aliran atau gaya. Romantisme adalah gaya atau aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Perupa mancanegara yang mempelopori gaya ini antara lain Francisco Goya Spanyol dan Turner Inggris, perupa nusantara yang mengambil gaya ini adalah Raden Shaleh. – Naturalisme Istilah naturalisme berasal dari kata nature atau natural yang berarti alami dan isme yang berarti gaya seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Perupa mancanegara yang mengambil gaya ini antara lain Ruben, Claude, Gainsborough, dan Constable. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini antara lain Abdullah Suryo Subroto, Wahidi, Mas Priyadi, dan Basuki Abdullah. – Realisme Istilah realism berasal dari kata real yang berarti nyata dan isme yang berarti aliran atau gaya. Realism adalah gaya atau aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini antara lain Trubus, Tarmizi, dan Dullah. Depormatif Istilah depormatif berasal dari deformatif yang berarti perubahan bentuk. Bentuk alam diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, namun masih menyerupa bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong depormatif antara lain surealis, impressionis, ekspresionis, dan kubistis. Surealisme Istilah surealisme berasal dari kata sur yang berarti melebih-lebihkan, kata real yang berarti nyata, dan isme yang berarti aliran atau gay. Perupa mancanegara yang mempelopori gaya ini adalah Salvador Dali. Impressionisme Istilah impressionisme berasal dari kata impression yang berarti kesan sesaat dan isme yang berarti aliran atau gaya. Gaya ini dipelopori oleh perupa mancanegara seperti Daude Monef, Paul Azanne, Georges Saurat, dan Paul Gaugin. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini antara lain S. Sudjojono. Ekspresionisme Istilah ekspresionisme berasal dari kata expression yang berarti ungkapan jiwa yang spontan dan isme yang berarti aliran atau gaya. Gaya seni rupa ini dipelopori oleh pelukis belanda yang bernama Vincent van Gegh. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini adalah Affandi. Kubisme Istilah kubisme berasal dari kata kubis yang berarti bidang atau bentuk persegi empat dan isme yang berarti gaya atau aliran. Gaya seni rupa ini dipelopori oleh pelukis Spanyol yang bernama Pablo Picasso. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini adalah But Mochtar, Mocthar Apin, Srihadi, dan Fajar Siding. Non Representatif Abstraksionisme Suatu bentuk yang sukar dikenal bahkan bentuknya sama sekali meninggalkan bentuk alam. Tokohnya antara lain Paul Klee, Piet Modrian, dan Jackson Pollock. Perupa nusantara anatara lain Amri Yahya, Srihadi, Fajar Siding, But Mochtar, dan Mocthar Apin. 3. Post Modern POSMO Gaya seni rupa pasca atau sesudah modern, jadi tiap aliran atau gaya yang memiliki cirri masing-masing. Tradisional Ornamental Modern Penyederhanaan bentuk Penjaja Kata Sumber Buku catatan seni budaya masa SMP grPo.