Bangaupunya ukuran badan yang cukup besar, selain itu juga memiliki kaki serta leher panjang dan juga mempunyai paruh yang kuat, besar dan juga tebal. Selain bentuk paruh, burung bangau juga memiliki ciri khusus di bagian kaki. Burung bangau besar (nama inggeris: Ciri burung bangau yaitu jenis burung yang mempunyai berat tubuh lebih dengan
– Burung merupakan salah satu keluarga hewan yang paling dekat dengan manusia. Penelitian terbaru dari American Museum of Natural History menemukan bahwa ada sekitar spesies burung di bumi. Seperti yang kita ketahui, semua burung memiliki paruh sebagai mulut. Namun tahukah kamu bahwa paruh burung memiliki bergai bentuk? Misalnya paruh flamingo sangat berbeda dengan paruh yang dimiliki burung dari National Audubon Society, paruh adalah contoh adaptasi yang luar biasa bagaimana hewan dari generasi ke generasi mengembangkan sifat yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan mereka. Paruh burung terbentuk berdasarkan jenis makanan dan situasi lingkungan tempatnya hidup. Paruh burung berperan sangat besar dalam kehidupan burung. Burung menggunakan paruhnya setiap hari untuk mencari makanan, membuat saranf, berkomunikasi, memberi makan anak mereka, menarik perhatian lawan jenis, hingga mempertahankan diri. Baca juga Tipe Mulut Serangga dan Contohnya Jenis-jenis paruh burung Berikut adalah bentuk-bentuk paruh burung dan fungsinya Paruh bengkok dan tajam Salah satu burung yang memiliki jenis ini adalah elang. Bentuk paruh burung elang tajam dan bengkok berfungsi untuk memudahkannya merobek kulit dan daging mangsa. Bentuk paruh bengkok yang melengkung ke bawah dan sangat tajam merupakan ciri pada burung karnivora. Paruh bengkok dan tajam sering juga disebut dengan paruh raptors. Contoh burung dengan paruh bengkok dan tajam lainnya seperti osprey, hering, burung bangkai, dan burung hantu. Paruh melengkung Paruh melengkung dimiliki oleh burung-burung pemakan buah. Paruh ini berbentuk sedikit lebih besar dari paruh bengkok, melengkung ke bawah, dan juga tajam. Paruh melengkung digunakan untuk merobek daging buah juga kacang. Contoh burung dengan paruh melengkung adalah beo, macaw, toucan, dan rangkong besar. Baca juga Jenis-Jenis Hewan di Wilayah Neotropik dan Persebarannya Paruh kerucut Paruh berbentuk kerucut biasanya dimiliki oleh burung yang mekana biji-bijian. Paruh kerucut berbentuk kerucut yang pendek, tebal, dan kuat. Dilansir dari Ornithology The Science of Birds, paruh kerucut adalah paruh yang kuat dan menakjubkan serta digunakan untuk membuka biji. Contoh burung dengan paruh kerucut adalah pipit, kenari, dan finches. Paruh runcing dan tipis Bentuk paruh burung yang runcing dan tipis ditemukan pada burung pemakan serangga. Paruh yang runcing dan tipis berguna masuk ke lubang pohon atau di antara batuan untuk menangkap serangga. Paruhnya yang runcing namun kuat memudahkan burung merobek tubuh serangga dan memakannya. Contoh burung dengan paruh runcing dan tipis adalah burung gelatik, pelatuk, woodcock, jalak, robin, pipit, orioles, dan flycatcher. Paruh panjang dan tipis seperti jarum Burung kolibri memiliki paruh panjang dan tipis menyerupai jarum. Bentuknya yang seperti jarum memungkinkan paruh kolibri masuk ke bunga untuk mengekstrak nektar. Baca juga Sistem Pernafasan Pada Burung Paruh datar dan lebar Paruh datar dan lebar berfungsi untuk menyaring air yang kotor. Bentuk yang datar didukung dengan sistem filter untuk menyaring air maupun kotoran dari dasar sungai. Sehingga paruh datar dan lebar sering ditemukan pada burung yang hidup di air seperti flamingo, bebek, dan juga angsa. Paruh panjang yang besar dan kuat Paruh panjang yang besar dan kuat berfungsi untuk menangkap ikan besar. Contoh burung dengan paruh panjang yang besar dan kuat adalah pelikan, puffin, bangau, shoebill, dan camar. Paruh seperti spatula Burung spoonbill memiliki paruh berbentuk spatula yang panjang, lebar, serta pipih diujungnya. Paruh spatula berfungsi untuk mengeruk makanan dari dasar air seperti ikan kecil serangga, juga krustasea. Setelah mengeruk makanan, spoonbill akan menggoyangkan paruhnya agar kotoran dasar air keluar sehingga ia bisa menelan makannya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lebihbaik mengutamakan lovebird yang mau belajar ngekek panjang dibandingkan dengan lovebird pasif yang macet bunyi. Pelajari : Cara Membuat Lovebird Ngekek Panjang. Leher yang Prospek. Disarankan untuk memilih lovebird dengan leher yang panjang dan lebar. Leher adalah bagian yang sangat berpengaruh saat burung mengeluarkan suara ngekek
ArticlePDF Available AbstractThe purpose of this study was to determine the quantitative nature of male and female Weris Gallirallus philippensis in Wonosari District, Boalemo Regency. The study was conducted in August-October 2019. This study used a sample of 20 Weris birds consisting of 10 males and 10 females. The method used is a survey method, through direct observation in the field. Observations on the quantitative nature of Weris birds Gallirallus philippensis were carried out directly at the research location. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed the average body size of male Weris birds were body weight gr, femur length cm, tibia length cm, long shank cm, third finger length cm, maxilla length 3, 14 cm, wing length cm, neck bone length cm, shank circumference cm. Body weight of male weris ± females ± with diversity coefficient and Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 54 SIFAT KUANTITATIF BURUNG WERIS JANTAN DAN BETINA Gallirallus philippensis Quantitative traits of male and female Weris birds Gallirallus philippensis Fahrijal Moyiu1, Fahria Datau2, Safriyanto Dako2, Suparmin Fathan*2 1Alumni Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo 2Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas negeri Gorontalo *Coresponding Author ABSTRAC The purpose of this study was to determine the quantitative traits of Weris male and female birds. The study was conducted in August-October 2019 at the Wonosari District, Boalemo Regency . The samples used were 20 Weris birds consisting of 10 males and 10 females. The method used is a survey method, through direct observation in the field. Observation of quantitative characteristics of Weris birds Gallirallus philippensis was carried out directly at the research location. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed the average body size of male Weris birds were body weight 171,9 g, femur length 5,42 cm, tibia length 6,81 cm, shank length 4,56 cm, third finger length 3,48 cm, length maxillary top 3,14 cm, wing length 11,20 cm, neck bone length 7,07 cm, shank circumference 1,68 cm. Bodyweight of female Weris birds is 135,90 ± gr, with a diversity of body weight 8,70%. Wing length, shank length and shank circumference in this study were 12,33 ± 4,35 ± 1,77 ± the level of diversity 7,55-8,06. Habitat of weris in secondary forests, plantations, and rice fields. The weris found Gallirallus phillipensis. Body weights and body sizes of male and female weris are different, the diversity of body weight and body size is 6,43 – 13,10% Keywords Habitat, Quantitative traits, Weris birds ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui sifat kuantitatif burung Weris jantan dan betina. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2019 di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Sampel yang digunakan sebanyak 20 ekor burung Weris terdiri atas 10 ekor jantan dan 10 ekor betina. Metode yang digunakan adalah metode survey, melalui observasi langsung dilapangan. Pengamatan terhadap sifat-sifat kuantitatif burung Weris Gallirallus philippensis dilakukan langsung dilokasi penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bobot tubuh burung Weris jantan adalah 171,9 gr. Ukuran-ukuran tubuh adalah panjang femur 5,42 cm, panjang tibia 6,81 cm, panjang shank 4,56 cm, panjang jari ketiga 3,48 cm, panjang maxila atas 3,14 cm, panjang tualng sayap 11,20 cm, panjang tulang leher 7,07 cm, lingkar shank 1,68 cm. Bobot badan burung Weris betina adalah 135,90±11,82 gr, dengan keragaman bobot badan 8,70%. Panjang sayap, panjang shank dan lingkar shank dalam penelitian ini adalah 4,35± 1,77± tingkat keragamannya 7,55-8,06. Habitat burung weris di hutan sekunder, diperkebunan, dan wilayah persawahan. Burung weris yang ditemukan jenis Gallirallus phillipensis. Bobot badan dan ukuran tubuh burung weris jantan dan betina berbeda, keragaman bobot badan dan ukuran tubuh adalah 6,43 - 13,10% Kata Kunci Burung Weris, Habitat, Sifat Kuantitatif Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 55 PENDAHULUAN Burung weris Gallirallus philippensis dari genus Gallirallus famili Rallidae mempunyai daerah penyebaran yang meliputi Filipina, Indonesia, New Guinea, Australia, dan Selandia Baru yang dikenal sebagai “BuffBanded Rail” Allan, dkk. 2004. Di Indonesia, burung ini dikenal dengan nama mandar dan di Minahasa dikenal dengan nama burung weris, sedangkan di Gorontalo burung ini dikenal dengan nama Buluwito, Burung buluwito ini palinbanyak ditemukan diwilayah pulau Sulawesi terdapat dua spesies, yaitu Gallirallus philippensis, dan Gallirallus torquatus. Burung ini telah lama dikenal sebagai salah satu pangan alternatif berupa daging dan dikonsumsi, terutama di acara-acara syukuran, bahkan dijumpai dibeberapa pasar tradisional. Namun sejalan dengan perkembangan dan pertambahan jumlah penduduk burung weris sulit di temukan, bahkan hampir tidak pernah terlihat. Kelangkaan burung ini sebagai akibat perburuan sehingga burung ini berpindah dan mencari tempat lebih aman. Untuk menjaga kelestarian dari burung ini perlu dilakukan pelestarian melalui penangkaran. Penangkaran adalah salah satu upaya yang biasa dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan keberlanjutan burung weris di alam. Identifikasi tentang burung weris adalah langkah awal sebelum ditangkar. Permasalahan belum adanya data yang jelas tentang burung weris yang ada di Gorontalo menjadi kendala tersendiri. Penangkaran bertujuan untuk mendapatkan informasi sifat dan keberadaan burung ini dihabitatnya, selain itu informasi ini akan sangat berguna untuk penelitian ekologi, perilaku, dan fisiologi burung weris. Menurut Sada, dkk 2015 Sifat kualitatif yang meliputi warna bulu pada berbagai bagian tubuh, warna paruh, shank dan bentuk shank antara burung ayaman Gallirallus philippensis jantan dan betina sama, kecuali warna paruh dan shank ada perbedaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui informasi sifat kuantitatif dari burung weris jantan dan betina METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2018, lokasi penelitian yang dipilih adalah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Penangkapan burunng Weris Gallirallus philippensis menggunakan jala kabut dan perangkap tradisional yang di tempatkan pada lokasi yang diduga menjadi jalur atau transek aktivitas. Pengambilan sampel mengunakan metode aksidental Sugiyono, 2006, semua burung weris yang terjerat dilokasi penelitian dapat dijadikan sampel tanpa menentukan besar jumlah yang tertangkap. Sampel burung weris yang tertangkap sebanyak 20 ekor yang terdiri dari 10 Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 56 jantan dan 10 betina. Pengamatan ukuran tubuh dan bobot badan burung weris Gallirallus philippensis jantan dan betina meliputi Bobot Badan gr; Panjang femur cm; Panjang tibia cm; Panjang Shank cm; Panjang jari ketiga cm; Panjang maxila atas cm; Panjang tulang sayap cm; Panjang tulang leher cm; Lingkar shank cm. Pengukuran mengikuti cara lambey, 2013 a Panjang paruh. Pengukuran panjang paruh diukur di pangkal hingga ujung paruh b Panjang sayap. Pengukuran panjang sayap diukur di ujung scapula hingga ujung sayap. c Panjang Shank. Pengukuran panjang shank dimulai dari bagian belakang sendi intertarsal hingga sole. d Panjang Jari kaki. Panjang jari kaki yang di ukur adalah jari tengah, pengukuran berawal dari jung kuku sampai poersendian jari tengah. Analisis yang digunakan untuk sifat kuantitatif adalah analisisi deskriptif sesuai yang di sarankan oleh Masili, dkk 2018, Dako 2019 Nilai Maximum dan Nilai Minimum = Keterangan R = Nilai sifat Xmax = Nilai sifat tertinggi Xmin = Nilai sifat terendah Nilai Rataan =1+2+3+ Keterangan  = adalah rataan sifat kuantitatif 1,2,3 = Nilai ukuran sifat yang diamati n = jumlah sampel pengamatan Simpangan Baku =12=1  Keterangan S = Simpangan baku atau deviasi  =adalah rataan sifat kuantitatif 1,2,3 =Nilai ukuran sifat yang diamati n = jumlah sampel pengamatan Koevisen Keragaman  = 100% Keterangan Cov = Koevisien keragaman sifat S = Simpangan baku atau deviasi  = Rataan sifat kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN Habitat Burung weris Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan spesies-spesies burung yang ditemukan di areal persawahan dan menentukan tingkat biodiversitas burung di areal persawahan Kecamatan Wonosari memiliki luas wilayah 229,10 km2, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Dulupi, dibagian timur dan utara berbatasan dengan Kecamatan Paguyaman Kabupaten Gorontalo, dan dibagian selatan berbatasan dengan kecamatan Paguyaman Kab. Boalemo. Secara Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 57 adminsitratif Kecamatan Wonosari terdiri dari 16 desa, dengan topografi daerah lereng/punggung bukit Badan Pusat Statistik Kabupaten Boalemo 2017. Habitat burung weris berada di dua lokasi dengan ketinggian 235-291m dpl, suhu rata-rata 26° C. Berdasarkan hasil penelitian Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo merupakan habitat burung weris. Burung weris terlihat dan ditemukan di hutan sekunder, diperkebunan, ditemukan di pemukiman penduduk yang berdekatan dengan perkebunan dan di wilayah persawahan. Burung weris yang di temukan di Kecamatan Wonosari adalah jenis burung weris Gallirallus phillipensis, dan paling banyak di temukan diwilayah persawahan. dan perkebunan. Menurut Lambey 2013 Burung weris merupakan burung air, namun aktivitas utama didarat seperti kawin, bertelur, dan burung ini tidak dapat berenang, karena tidak memiliki selaput kaki seperti itik. Berdasarkan hasil penelitian Sumual, M. M., & Langoy, M. 2017 areal persawahan memiliki tingkat biodiversitas burung di areal persawahan, berdasarkan nilai indeks Shannon-Wiener didapatkan hasil yaitu sedang melimpah Biodiversitas burung bergantung dari keragaman, habitat, vegetasi dalam menunjang ketersediaan pakan bagi burung dan merupakan faktor utama yang mempengaruhi keanekaragaman spesies. Sumual, dan Langoy, M. 2017 Sifat Kuantitatif Burung Weris Jantan Bobott badan Sifat Kuantitatif burung weris jantan Gallirallus philippensis meliputi ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan, dan disajikan dalam tabel 1 dan 2. Berdasarkan tabel 1 diperoleh Bobot badan burung weris Gallirallus philippensis jantan memiliki rataan bobot badan antara gr, dengan keragaman dan masing-masing ukuran tubuh memiliki tingkat keragaman Bobot banda burung weris yang ditemukan di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo memiliki bobot badan ± lebih tinggi dibanding yang ditemukan oleh Koyong 2014 yakni 169,6. Hal ini menunjukkan perbedaan kelompok populasi dan lokasi atau habitat mempengaruhi bobot badan Panjang Sayap, Shank dan lingkar shank Panjang sayap, panjang shank dan lingkar shank dalam penelitian ini adalah dengan tingkat keragaman Panjang sayap, panjang sayap dalam penelitian ini lebih pendek dibanding hasil penelitian Lambey 2013, perbedaan ini diduga sebagai akibat perbedaan perilaku burung weris dalam habitatnya. Burung weris di Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 58 Tabel 1. Rataan ukuran linear organ tubuh pada burung weris Gallirallus philippensis Jantan Ukuran tubuh Burung weris jantan Sumber Hasil olahan data Primer 2019 Ket; X1 = Bobot Badan gr; X2 =Panjang femur; X3 = Panjang tibia; X4 = Panjang Shank; X5 = Panjang jari ketiga; X6 = Panjang maxila atas; X7 = Panjang tulang sayap; X8 = Panjang tulang leher; X9 = Lingkar shank Tabel 2. Rataan ukuran linear organ tubuh pada burung weris Gallirallus philippensis betina Ukuran tubuh burung Weris betina Sumber Hasil Olahan data Primer 2019 Ket; X1 = Bobot Badan gr; X2 =Panjang femur; X3 = Panjang tibia; X4 = Panjang Shank; X5 = Panjang jari ketiga; X6 = Panjang maxila atas; X7 = Panjang tulang sayap; X8 = Panjang tulang leher; X9 = Lingkar shank daerah penelitian lambey lebih banyak diburu oleh masyarakat untuk konsumsi. Kondisi ini membuat burung weris tertekan, sehingga selalu menghidari diri dengan cara melarikan diri dan terbang ketempat lebih aman. Burung weris di alam merupakan pelari yang sangat cepat dan gesit, karena burung weris tidak memiliki kelebihan lain selain melarikan diri sebagai alat untuk mempertahankan diri dari predator Sifat Kuantitatif Burung weris Betina Bobot Badan Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bobot badan burung weris Gallirallus philippensis betina memiliki rataan bobot badan antara gr, dengan keragaman Bobot badan burung weris betina lebih rendah dibanding dengan penelitian lambey 2013 yakni Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 59 Hal ini disebabkan perbedaan lokasi penelitian, dan burung weris yang tertangkap kemungkinan memiliki umur yang berbeda. Panjang Sayap, Shank dan lingkar shank Panjang sayap, panjang shank dan lingkar shank dalam penelitian ini adalah dengan tingkat keragaman Panjang sayap, panjang sayap dalam penelitian ini lebih pendek dibanding hasil penelitian Lambey 2013. Perbedaan ini diduga burung weris yang ditemukan dalam habitatnya adalah masih umur remaja atau memiliki umur yang berbeda. Hasil ini menggambarkan bobot badan burung weris jantan lebih tinggi dibanding dengan betina, sedangkan dari tingkat keragaman ukuran tubuh burung weri jantan laebi beragam dibandingkan dengan burung weris betina. Burung weris jantan memiliki paruh dengan ukuran sedangkan betina Tingginya keragaman sifat kuantitatif antara jantan dan betina disebabkan perbedaan jenis kelamin dan juga burung belibis yang tertangkap tidak diketahui berapa umurnya. Perbedaan keragaman ini juga berhubungan dengan kondisi burung weris di alam, dimana burung ini merupakan pelari yang gesit untuk mengidari diri dari predator. Hasil ini sama yang di ungkapkan oleh Lambey dkk 2013. Burung weris G. philippensis jantan, ukurnnya lebih besar dibandingkan betina pada karakter bobot tubuh, panjang paruh, dan lebar paruh. Perubahan karakter morfologi terutama perubahan warna pada bagian kepala dan pertumbuhan bulu sayap terlihat jelas berdasarkan perkembangan umur, dengan demikian dapat dijadikan dasar pendugaan umur burung. Menurut Warwick, dkk 1995, bahwa keragaman ukuran tubuh ternak dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan, lebih lanjut dinyatakan bahwa sifat kuantitatif dipengaruhi oleh sejumlah besar pasang gen, yang masing-masing dapat berperan secara aditif, dominan dan epistatik dan bersama-sama dengan lingkungan non-genetik. Noor 2008 Sifat kualitatif dan kuantitatif dipengaruhi oleh gen, sedangkan Sada, 2018. Ukuran panjang paruh dan panjang sayap antara burung ayaman jantan dan betina tidak berbeda nyata, sedangkan panjang ekor dan panjang jari kaki tengah lebih panjang dibanding pada betina. Perbedaan nilai koefisien keragaman panjang shank ini disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Menurut Koyong, dkk 2014 bahwa bentuk paruh dan kaki setiap burung berbeda disesuaikan dengan kebiasaan makan dan kemampuan lokomotif. Menurut Lambey 2013, perbedaan morfologi jantan dan betina dapat dilihat dari bobot tubuh, panjang paruh dan lebar paruh. Bobot Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 60 tubuh burung jantan lebih berat dari betina, yang disebabkan burung jantan lebih agresif untuk berburu. Soeparno, 1992 menyatakan pengaruh keberadaan androgen pada jantan berakibat petumbuhan burung weris jantan lebicepat dari burung betina, karena sintesa protein tubuh dan penggunaan lemak sebagi energi tubuh dibantu oleh horman androgen. KESIMPULAN Habitat burung weris di hutan sekunder, diperkebunan, dan wilayah persawahan. Burung weris, sedangkan burung weris yakni Gallirallus phillipensis. Bobot badan dan ukuran tubuh burung weris jantan dan betina berbeda, keragaman bobot badan dan ukuran tubuh jantan dan betina adalah 6,43 - 13,10%. DAFTAR PUSTAKA Allan D Martini, Olveros C, Espannola C, Broad G, Gonjalez JTC. 2004. A new spesies of Gallirallus from calanaya island, Philippines Forktail 201-7 Badan Pusat Statistik Kabupaten Boalemo 2017. Profi Kecamatan Wonosari Dako, S. 2019. Crossbreding Between Native Chiken And Leghorn Chiken Strain Isa Brown. Jurnal Peternakan, 161, 1-9. DOI Lambey 2013. Kajian Biologis, Tingkah Laku, Reproduksi, Dan Kekerabatan Burung Weris, Gallirallusphilippensis Gruiformes Rallidae Di Minahasa Sulawesi Utara Disertasi Sekolah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor IPB. Bogor Lambey, L. J., Noor, R. R., Manalu, W., & Duryadi, D. 2013. Karakteristik Morfologi, Perbedaan Jenis Kelamin, Dan Pendugaan Umur Burung Weris Gallirallus Philippensis Di Minahasa, Sulawesi Utara Morphological Characteristics, Sex Differences, And Age Estimation Of Weris Gallirallus Philippensis From Minahasa. Jurnal Veteriner, 142, 228-238. Koyong S Stewart, H R Wungouw, L Lambey, Sylvia Laatung. 2014. Morfometri Burung Weris Gallirallus philippensis dan Burung Weris Gallirallus torquatus Di Kota Kotamobagu Sulawesi Utara . Jurnal Zootek. Volume 34. Hal 51-66. DOI Masili, S., Dako, S., Ilham, F., Gubali, 2018. Heritabilitas Bobot Telur, Bobot Tetas Dan Bobot Badan Ayam Hasil Persilangan Umur 1 Minggu DOC. Jambura Journal of Animal Science. Vol 1, No 1. Hal 1-5. Jambura Journal of Animal Science E-ISSN 2855-2280 Volume 2 No 2 Mei 2020 P-ISSN 2655-4356 Publisher Animal husbandry department, Gorontalo State University 61 Publisher Departmen Animal Husbandry, Gorontalo State University. DOI Noor R. R., 2008. Genetika Ternak. Penebar Swadaya Sada, J. Y., Warsono, U. I., Murwanto, 2018. Sifat Kualitatif, Morfometrik, Dan Karkas Burung Ayaman Gallirallus Phillippensis Di Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari Jurnal Ilmu Peternakan, Maret 2018, Hal. 19 – 26 Vol. 8 No. 1 Issn 1907 – 2821 Subekti, I., 2011. Apa Itu Diabetes Patofisologi, Gejala dan Tanda Dalam Soeharto, Irawan, 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung PT. Remaja Rosda Karya. Sada, Y. J., Warsono, I. U., & Murwanto, A. G. 2018. Sifat Kualitatif, Morfometrik, Dan Karkas Burung Ayaman Gallirallus Phillippensis Di Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis Journal of Tropical Animal and Veterinary Science, 81, 19-26. Sumual, M. M., & Langoy, M. 2017. Biodiversitas Burung di Areal persawahan Desa Lelema Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal MIPA, 62, 59-61. Suparno. 1995. Ilmu Daging. Gajag Mada University Press Warwick Astuti Hardjosubroto W. 1995. Pemuliaan Ternak. Ed Ke-5. Yogyakarta ID Gadjah Mada University Press. ... P. orientalis atau dikenal secara lokal sebagai siput mentarang bahasa Melayu adalah sebuah kerang laut yang dicirikanoleh dua cangkang memanjang tipis yang bergantung pada ligamentum yang fleksibel; yang terletak di bidang sagittal Golez dkk, 2011; Hartina & Shuhaimi, 2017 Carpenter,1998. Data di analisis secara deskriptif kualitatif merujuk pada Dako, 2019; Moiyu 2020. ...A clam angelwing is one kind of razor clam. His life Habitat is found in the Kelang Beach district of Serdang Bedagai, North Sumatera Province. The purpose of this research is to know the characteristics of tembarang shell nests. This research is an exploratory, discrete study. The findings Data are narrated and discussed based on the relevant literature review. Based on the findings in the field, the characteristics of the nest angelwing clam are listed as follows Distance from the shoreline between 30-70 meters, The diameter of the nest length is cm and the width is cm, the holes are round and round oval, usually holes consist of 1-5 pieces. Hole depth 10-40 cm, on the surface of the hole there are shavings or piles of sand, and 1 hole filled 1 individual. Average water quality observation during research water temperature 29-30 °C, Water brightness 25-40 cm, water pH 7,5-7,9, dissolved oxygen 5,6-5,9 ppm, and salinity 29-30 ppt.Mandar bird Gallirallus or in Minahasa called with less weris bird has long been known by the people of North Sulawesi , Minahasa and especially the City of Kotamobagu. Is a bird in the family Rallidae family of birds that have a small to medium body size. General habitat of this bird is close river swamp or lake . Weris birds usually breed in thrive densely vegetated areas by Rusila 1994 . Identify the problem at least some information about morphometric characteristics some species of weris bird. In North Sulawesi city of Kotamobagu the purpose of this study was to obtain data morphometric characteristics of weris birds in the city of Kotamobagu. The expected benefits of the research , provide information about morphometric charaeteristics of weris birds , which is useful in the breeding process . Based on the results of research conducted in the City of Kotamobagu Bolaang Mongondo North Sulawesi , found 2 different types of weris birds that Gallirallus philippensis and Gallirallus torquatus . Of the two types of birds have different characters that can be seen from the outside or exterior appearance , and also can be seen from the size where Gallirallus philippensis have a smaller size compared to Gallirallus torquatus. . Keywords bird weris , Morfomertri .Septyanti Masili Safriyanto DakoThe aim was to determine the heritability of egg weight, hatch weight, age of a week body weight in crossbred chickens. This research was conducted from August-November 2017, in Tumbihe Village, Kabila District, Bone Bolango District, Gorontalo province. The research material was eggs and DOC originating from a cross between male Kampung chicken and female Leghorn chicken, Isa Brown strain, these eggs were weighed and hatched in a hatchery machine. The parameters measured were egg weight heritability, hatch weight, 1 week body weight in crossbred chickens. Data were analyzed by descriptive statistics. The results of this study are the heritability of egg weight in the population is ± and the variance coefficient is The heritability of hatch weight in the population is ± and the variance coefficient is While the heritability value of 1 week age weight in the population is ± and the variance coefficient is Safriyanto DakoThis research is the first step, with aims to determine the production and reproduction ability of Crossbreding between male native chicken with female Isa brown strain leghorn, to be the parent in the next stage of research . This study used 3 male native chicken 12 -24 months of age. and and 28 females of Leghorn chicken 14 month of ege, with body weight 1100-1200 gram, crossbreding using artificial Insemination methode, semen domestic chicken dilution rate using physiological NaCl, ratio sperm dilution 1 4. They were put in grower flocks with density of one birds per cage. Feeds during experiment were given in phases, starter Feeds Protein 21% and Energy 3000 kcal/kg, for layer Protein 17% and Energy 2900 kcal/kg. Drinking water during experiment were given adlibitum. The result of the study illustrate crossbreeding between male native chicken and female leghorn chiken Isa Brown strain is egg weight gram, egg index to Hatching weight grams, egg fertility 65,70-78,00%, hatchability In conclusion egg weight of eggs, egg index eggs fertility hatchability 77,93%, and F1 body weight of 1 days of ege gram, and heritability DOC weight Ternak. Penebar SwadayaR R NoorNoor R. R., 2008. Genetika Ternak. Penebar SwadayaApa Itu Diabetes Patofisologi, Gejala dan Tanda Dalam Soeharto, IrawanI SubektiSubekti, I., 2011. Apa Itu Diabetes Patofisologi, Gejala dan Tanda Dalam Soeharto, Irawan, 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung PT. Remaja Rosda J SadaI U WarsonoA G MurwantoSada, Y. J., Warsono, I. U., & Murwanto, A. G. 2018. Sifat Kualitatif, Morfometrik, Dan Karkas Burung Ayaman Gallirallus Phillippensis Di Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis Journal of Tropical Animal and Veterinary Science, 81, 19-26.
Deskripsi: berukuran besar, dari paruh sampai ujung ekor panjangnya sekitar 30 cm. Tubunya berwarna doiminan coklat tua dan ekornya panjang. Bulu ekor terluar berwarna putih. Bulu sayap lebih gelap dari pada bulu tubuh, terdapat garis-garis hitam khas pada sisi leher berbintik-bintik putih. Kepala berwarna seabu-abuan.
Satu hal menarik dari penampilan burung, selain warna bulu, adalah paruhnya. Bentuk paruh burung yang beragam, tentu saka memiliki beragam fungsi. Ada paruh yang digunakan untuk menangkap ikan di bawah air, mencapai cabang-cabang tinggi, hingga memecahkan biji-bijian. Pada burung pelatuk, misalnya. Paruhnya yang mirip pahat digunakan untuk mengebor lubang pada pohon. Jenis ini bisa mematuk 20 kali per detik Alam hadir dengan berjuta keindahan. Dunia hewan juga begitu, setiap spesies memiliki keunikan tersendiri yang menakjubkan, tak terkecuali jenis burung. Salah satu yang paling menonjol dari keunikan burung, selain warna dan kicauannya, juga bentuk paruhnya. Bentuk paruh burung yang bermacam tentunya memiliki beragam fungsi. Mulai untuk menangkap ikan di bawah air, mencapai cabang-cabang tinggi, memecahkan biji-bijian, dan lain sebagainya. Berikut 10 burung dengan paruh luar biasa yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Baca Mengenal Tujuh Satwa Tembus Pandang yang Menakjubkan Rangkong Badak. Foto Rhett Butler/Mongabay Rangkong Badak [Buceros rhinoceros] Rangkong badak memiliki nama yang sama mengesankannya dengan paruhnya yang luar biasa. Di atas paruhnya terdapat fitur khusus yang disebut pelindung kepala, yaitu kurva ke atas mencolok seperti cula badak. Itulah nama umum burung tersebut. Paruh kuat itu digunakan untuk meraih buah dari cabang-cabang pohon kecil, dan selubung mengesankannya digunakan sebagai ruang beresonansi untuk memperkuat suaranya yang nyaring saat berbunyi. Shoebill yang mirip bangau. Foto Ueno zoo, Tokyo, Japan/Wikimedia commons/CC BY-SA 2. Shoebill [Balaeniceps rex] Burung yang mirip bangau ini memiliki paruh berbentuk seperti sepatu besar, yang merupakan ciri paling menonjol. Tepi rahang yang tajam membantu shoebill membunuh mangsanya dan juga membuang vegetasi yang diambilnya di sepanjang jalan. Ia juga memiliki kail yang tajam di ujung paruhnya, memungkinkan untuk mencengkeram, menghancurkan, dan menusuk mangsanya sekaligus. Dengan kata lain, burung ini memang sekuat kelihatannya. Kolibri Paruh Pedang. Foto Alejandro Bayer Tamayo from Armenia, Colombia/Wikipedia/CC BY-SA Kolibri Paruh Pedang [Ensifera ensifera] Burung ini memiliki paruh terpanjang di dunia, jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Bahkan, inilah satu-satunya burung yang terkadang memiliki paruh lebih panjang dari tubuhnya. Dengan paruh panjangnya, kolibri harus merawat dirinya sendiri dengan kakinya. Ia juga harus bertengger dengan kepala dimiringkan ke atas agar bisa tetap berdiri seimbang. Keuntungannya adalah, jenis ini dapat memakan mahkota bunga dengan paruhnya, mencapai nektar yang tidak dapat dijangkau oleh spesies kolibri lain. Tukan Toco. Foto Jar0d/Wikipedia/Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa Generik Tukan Toco [Ramphastos toco] Paruhnya luar biasa, antara 30 hingga 50 persen dari ukuran tubuhnya. Besarnya paruh berfungsi untuk menjangkau benda-benda cukup jauh, juga untuk mengupas kulit buah, mengintimidasi burung lain, dan menakuti predator. Paruhnya terbuat dari keratin, jadi tidak terlalu berat atau kuat. Struktur itu juga membantunya mengatur suhu tubuh. Penelitian menunjukkan, dengan menyesuaikan aliran darah ke paruhnya, tukan dapat melepaskan lebih banyak panas dari tubuhnya dan menjaga tubuh tetap dingin. Angsa Kanada. Foto Daniel D’Auria from Southern New Jersey, USA/Wikipedia/CC BY-SA Angsa Kanada [Branta canadensis] Burung memang tidak punya gigi, tapi angsa ini memiliki sesuatu yang bisa menggantikan gigi. Burung yang ada di mana-mana ini memiliki struktur pendek seperti gigi bergerigi, terbuat dari tulang rawan menonjol, dari tepi paruhnya. Gerigi ini membantunya menarik vegetasi dari tanah dan tanaman air dari dasar kolam. Angsa ini tidak mengunyah makanan, tapi menelan kerikil untuk membantu memecah makanan. Pelican Putih Amerika. Foto Manjith Kainickara/Wikipedia/CC BY-SA Pelican Putih Amerika [Pelecanus erythrorhynchos] Ciri khasnya adalah paruh sangat besar yang dapat menampung air sebanyak dua siraman toilet! Paruhnya yang panjang hampir setengah meter, berfungsi selain menangkap ikan, juga untuk mengeluarkan garam berlebih. Mereka juga menumbuhkan pelat seperti tanduk seukuran 5 cm di atas paruhnya di musim semi, saat mereka sibuk mencari pasangan; pelat itu lalu jatuh setelah telur diletakkan. Saat berbaring untuk tidur, pelikan memutar kepalanya ke belakang, sekitar 180 derajat dan meletakkan paruhnya di punggung. Burung pelatuk hitam. Foto Alastair Rae from London, United Kingdom/Wikipedia/CC BY-SA Buruk Pelatuk [Picidae] Paruhnya yang mirip pahat digunakan untuk mengebor lubang pada pohon guna mencari makan atau saat menyiapkan sarang pada musim kawin. Mereka bisa mematuk 20 kali per detik! Bulu di lubang hidungnya mencegah partikel kayu terhirup. Mereka membangun sarang di pohon sepanjang tahun dan memiliki satu pasangan seumur hidup dengan betina bertelur antara 2-5 butir. Roseate Paruh Sendok. Foto Charles J Sharp/Wikipedia/Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa Internasional Roseate Paruh Sendok [Platalea ajaja] Benar, paruhnya mirip sendok yang panjang dan kuat. Untuk mencari makan, burung ini berjalan melintasi air dengan paruh panjang yang terendam sebagian, mengayunkan kepala ke depan dan belakang. Ketika menyentuh ikan, krustasea, atau serangga, mereka mengambilnya dengan paruh, mengangkatnya keluar dari air, dan menelannya. Burung ini juga dikenal saling menghentakkan paruhnya ke paruh anggota anggotanya, seolah bertepuk tangan, saat mereka memasuki musim kawin. Puffin Atlantik. Foto Richard Bartz/Wikipedia/Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa Tanpa Adaptasi Puffin Atlantik [Fratercula arctica] Puffin Atlantik adalah spesies burung laut yang berasal dari Samudra Atlantik. Paruhnya lebar dan segitiga berwarna. Setengah ujung paruhnya berwarna oranye dan setengah lagi abu-abu muda. Jenis ini memiliki warna seperti penguin, yang disebut badut laut. Mereka menghabiskan sebagian besar hidup di laut, biasa beristirahat di ombak. Menggunakan sayapnya untuk berenang di bawah air, menyelam di kedalaman 200 meter, dan bisa menangkap sejumlah ikan sekaligus menggunakan paruhya yang lebar. Bulu kedap airnya memungkinkan untuk bertahan lama saat mengapung di lautan. Flamingo. Foto Valdiney Pimenta – Flamingos/Wikipedia/CC BY Flamingo [Phoenicopteridae] Flamingo adalah burung besar berwarna merah muda yang ditemukan di danau asin dan basah di banyak benua. Seperti halnya warna bulu, bentuk paruhnya yang unik membuat flamingo menjadi istimewa di antara spesies burung. Paruh bengkoknya berfungsi seperti filter, membantu memberi makan ikan kecil, plankton, dan larva dari lumpur. Ujung paruhnya berwarna hitam di ujung, dan oranye pucat di bagian dekat kepala. Flamingo biasa memberi makan pada kawanannya, dengan cara itu mereka dapat memperingatkan flamingo lain yang kepalanya tertunduk di lumpur, saat mencari makanan. Sumber tulisan Treehugger, Audubon, Animal Channel, The Mysterious World Artikel yang diterbitkan oleh
BurungHitam Putih Paruh Panjang : 36 Spesies Burung Burung Wilayah Barat Indonesia Planter And Forester Ciri khas burung taucan adalah paruhnya yang panjang. Satu hal menarik dari penampilan burung, selain warna bulu, adalah paruhnya. Jenis burung ekor pita ini punya paruh kuning serta kepala hitam dengan bagian belakang leher dengan warna putih. Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X Penerbit Erlangga Halaman 390-399 Soal Burung yang memiliki kaki, leher, dan paruh berukuran panjang merupakan burung pemakan.... A. biji-bijian B. buah-buahan C. madu D. daging E. ikanJawaban E. ikan Pembahasan Pak Pandani Irfan Dani, biasa dipanggil "Pak Pandani". Saat ini saya berprofesi sebagai Guru Biologi disebuah Sekolah Negeri Tingkat Menengah Atas di Provinsi Aceh. Indonesia. Disamping berprofesi sebagai guru, saya juga menekuni hobby sebagai seorang Blogger sejak tahun 2009. Post a Comment Burungini memiliki berat badan 107,75 gram, dengan panjang dari bagian ujung paruh sampai ujung ekor kurang lebih 25 cm, panjang paruh 3 cm, panjang kepala 5 cm, panjang leher 2 cm, panjang sayap 13 cm, panjang ekor 6 cm. Ilustrasi jenis burung jalak suren menjadi salah satu burung yang dilindungi.(Foto: Istimewa) 6. Jalak Suren. Jalak suren
– Burung bangau adalah burung berukuran besar yang tinggal di dekat air. Burung bangau melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungannya, salah satunya dengan memiliki kaki panjang dan jari berselaput. Bentuk adaptasi burung bangau adalah Kaki panjang dengan jari berselaput Paruh panjang dan ramping Berdiri di atas satu kaki Leher panjang Kaki panjang dengan jari berselaput Bentuk adaptasi burung bangau yang pertama adalah memiliki kaki panjang dengan jari yang juga 3 Jenis Adaptasi Hewan Beserta Contohnya Burung bangau mempunyai kaki panjang dan jari berselaput berfungsi untuk membantunya mencari makanan dalam air. Kaki burung bangau yang panjang memungkinkannya berdiri di air dangkal tanpa harus merendam tubuhnya. Adapun, burung bangau memiliki jari kaki yang dari National Audubon Society, jari yang berselaput adalah bentuk evolusi yang membantu burung bangau meminimalkan hambatan dari air sehingga dapat berjalan dengan lebih mudah dalam air. Baca juga Mengapa Burung Bertubuh Panas? Paruh panjang dan ramping Burung bangau memiliki paruh yang panjang sebagai bentuk adaptasi untuk mendapatkan makanan dengan lebih efisien. Dilansir dari AZ Animals, paruh panjang dan ramping memungkinkan bangau masuk ke dalam air dengan tepat dan cepat untuk menangkap mangsanya. Berdiri di atas satu kaki Bentuk adaptasi burung bangau selanjutnya adalah kebiasannya yang berdiri di atas satu kaki. Dilansir dari BirdNote, burung bangau berdiri dengan satu kaki untuk mengurangi setengah jumlah panas yang hilang dari kedua kakinya yang tidak berbulu. Baca juga Bentuk Adaptasi Burung Pelatuk
Merpatitinggian yang baik memiliki postur tubuh "njantung" (berbentuk seperti jantung pisang) dan daging yang enak dipegang/lentur agar dapat manuver sekali jadi dari ketinggian ketika digeber oleh betinanya. Biasanya merpati-merpati yang berani terjun dari ketinggian apabila dipegang akan terasa berat didepan. 5.
Jual Beli - Ecer & GROSIR - Melayani Pengiriman Burung Ke Luar Kota / Luar Daerah / Luar Pulau. Burung Jalak Suren, Jalak Putih, Jalak Bali, Jalak Hongkong, Jalak Hybrid Silangan, Murai Batu, Poksay Hongkong, Wambi, Cungkok, Cucak Rowo, Merak Hijau, Merak Biru, Beo, Nuri Kepala Hitam dll. Banyak sekali jenis burung yang tersebar di berbagai wilayah. Dari jenis burung tersebut pastinya memiliki ciri fisik yang berbeda beda. Jenis makanan dan habitat juga mempengaruhi mengapa jenis burung memiliki ciri fisik yang berbeda beda. Baik dari bagian kakinya, bagian paruh, dan juga bagian lehernya. Jenis burung yang memiliki leher panjang pun bisa kita jumpai di berbagai wilayah. Tapi pada umumnya, jenis burung seperti itu bukan termasuk burung kicauan yang sering dipelihara para pecinta burung kicauan. Berikut ini akan disebutkan jenis burung berleher panjang yang tersebar pada berbagai wilayah. Burung Berleher Panjang Burung Angsa Angsa sangat akrab dengan kita sebab unggas ini termasuk burung yang diternakkan pada sekitar kita. Beberapa macam spesiesnya antara lain yaitu trumpter swan, angsa hitam, dan juga angsa putih. Trumpter swan Cygnus columbianus yang berasal dari dari Amerika Utara merupakan jenis angsa yang hampir punah. Akan tetapi burung berleher panjang ini berhasil diselamatkan. Leher panjangnya bermanfaat pada saat mencari makan, sehingga paruh dapat mencapai dasar air untuk mencabut tumbuhan air. Pada waktu terbang trumpter swan akan meluruskan lehernya ke depan, tidak ditekuk dan membentuk huruf S. Kemudian untuk angsa hitam, angsa putih mute swan serta juga burung-burung kuntul akan terbang sambil menekuk bagian leher. Angsa hitam dengan nama latin Cygnus atratus termasuk angsa unik yag berasal Australia. Angsa hitam menjadikan orang Eropa terheran-heran saat pertama kali menyaksikannya. Mereka mengira tidak ada angsa yang tidak berwarna putih. Anak angsa hitam berbulu abu-abu. Kemudian untuk angsa cantik yang yang dijadikan sebagai tokoh cerita adalah angsa putih mute swan Cygnus color. Bagian bulunya yang berwarna putih, paruh oranye dengan sedikit warna hitam pada pangkal dan juga pada bagian ujung paruh. Kadang-kadang kepala dan juga leher terlihat cokelat, sebab telah terkotori air yang mengandung lumpur. Burung Unta Burung Unta Burung unta merupakan jenis burung berleher dan juga termasuk jenis burung terbesar yang masih bertahan di bumi, dengan jenis telur terbesar juga. Jenis burungtida k bisa terbang ini merupakan burung pelari yang sangat kencang. Makanannya yaitu berupa biji-bijian dan berupa tumbuh-tumbuhan. Serta terkadang makan berupa serangga. Pola hidupnya berpindah-pindah dan juga berkelompok. Pada saat burung ini merasa terancam, burung unta yang ukurannya besar ini bisa bersembunyi, atau bahkan malah kabur. Tapi pada saat hewan ini sudah merasa terpojok bisa melakukan tendangan maut. Pada bagian Kepala dan juga lehernya nyaris tidak ditumbuhi bulu dan begitu juga dengan bagian kakinya. Saat bersembunyi dari predator, burung unta suka membaringkan badan dan leher di atas permukaan tanah, sehingga dari jauh hanya terlihat seperti gundukan tanah yang besar. Ternyata burung yang memiliki tubuh besar dan leher panjang ini juga pandai atau cerdik dalam melindungi dirinya dari serangan musuh. Burung Flamingo Burung berleher panjang bernama Flamingo digambarkan sebagai burung yang memiliki gerak yang anggun. Dengan leher yang jenjang, kaki yang panjang, gerak yang gemulai dan warna bulu kemerahan. Burung ini telah menjadikan banyak orang jatuh hati. Tidak seperti burung air lainnya sebagai burung pemakan ikan. Flamingo memperoleh makanannya dengan cara menyaring air. Saat mencari makan, Flamingo akan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan. Burung flamingo ini memiliki leher yang membentuk huruf S dan panjang. Bentukparuh Hwamei mempunyai paruh berwarna putih pudar. Matanya berwarna cokelat dengan pupil hitam; Mempunyai bentuk ekor yang tidak terlalu panjang. Yuk Simak, Keindahan suara burung mantenan lengkap dengan informasi harga, ciri ciri serta jenis jenis burung mantenan, simak penjelasannya.

prodeo paruh strata berkaki janjang foto 3072x2048px burung, hewan, taman, tinggi, tengah, merapatkan, warna, eksotik Public Domain 3095x2080px putih, hitam, berparuh panjang, panjang, berkaki, burung, tubuh, fotografi air Public Domain 5472x3648px kawanan, putih, flamingo, hewan, titit, paruh, indah, burung-burung Public Domain 3646x2431px hitam, abang, ibis bird, kedudukan, putih, tubuh, air, dabat Public Domain 1024x768px burung, paruh tangga, menggermang dengan satu tungkai, pantai, tema binatang, hewan, suatu binatang, bertulang belakang Public Domain 3154x3154px ikhlas, Serbuk-duli, bercat sirah taruna, paruh panjang berkaki tahapan, penerbangan, burung, depan, bersih Public Domain 3456x4600px burung, snipey, brodivý, air, paruh, bulu, berkaki jenjang, tema fauna Public Domain 1920x1271px binatang, titit, bangau, gumpalan kalam, eksotik, kaki panjang, tagihan panjang, margasatwa Public Domain 3000x2000px ussuri crane, crane jepang, ussuri, manchurian crane, grus japonensis, derek, burung, tengah Public Domain 3072x4608px flamingo merah muda, kaki panjang, paruh, merapatkan, zakar-burung, bulu, paruh berujung hitam, hewan Public Domain 7360x4912px flamingo, bercat ahmar mulai dewasa, burung, orang yg menyeberang sungai, pasangan, air, kaki pangkat, paruh tataran Public Domain 2100x1400px crane jepang, burung, umbul-umbul yang hidup, alam, binatang, paruh, kebun binatang, berkaki panjang Public Domain 3648x2736px burung, putih, sato, alam, rambut, sayap, batu, paruh panjang Public Domain 3759x2506px zakiah, kalam, panjang, perdua, di samping, pantai, perairan, bendera Public Domain 4400x3071px bangau, burung, ciconiidae, ciconia, bangau eropa tahir, kalam rawa, margasatwa, perdua Public Domain 3505x2048px flamingo, flamingo abang muda, bercat merah muda, burung, sekelompok burung, kaki panjang, perdua pekuk, binatang di alam liar Public Domain 7766x4000px bangau senewen, bangau, burung air, bulu burung, titit, kaki panjang, paruh oranye, telaga Public Domain 3000x4000px keledai penguin, pinguin, perhatian, Lihatlah sekeliling, tungkai, pygoscelis papua, penguin berparuh merah, penguin berekor tinggi Public Domain 3500x2623px merah, panjang, perdua kontol, bertengger, pohon, bangau, butuh, hewan Public Domain 4608x3456px flamingo, hewan, bercelup merah muda, pelir, paruh pengkar, unggas air, kaki panjang, pan-ji-panji Public Domain 4515x3107px bangau, tambak, laut, spektakuler, burung air, liar, alam, margasatwa Public Domain 5148x3432px berparuh panjang dan berkaki jenjang, Patera-daun, burung, berwarna merah taruna, bulu zakar, alam, fauna, bulu Public Domain 5184x3456px Buzzard, burung, burung pemangsa, buteo rufinus, ras berbulu, zakar hari, penasihat, flora Public Domain 3264x4928px bangau, burung, tanggungan, ardeidae, keluarga ardeidae, bulu abu-abu, leher panjang, paruh yang tajam Public Domain 2336x3504px burung berkaki tinggi, pemangsa, palsu, kontol, fauna, zakar pemangsa, tunggul, elang – burung Public Domain 5184x3456px Buzzard, ceceh, zakar pemakan, buteo rufinus, ras berbulu, burung masa, pengarah, dunia tumbuhan Public Domain 2749x1501px kawanan, asli, burung berparuh strata, alasan, paruh, butuh-burung, ibis, keramaian Public Domain 2173x1202px asli, coklat, panjang, perdua burung, air, ibis, burung, tropis Public Domain 3000x2000px bangau, burung, bangau kelabu, ras berbulu, tak khalayak, binatang, pan-ji-panji, pataka yang hidup Public Domain 5300x3538px Serbuk-abu, putih, burung, di samping, kuning, bunga-anak uang, bangau kelabu, bangau Public Domain 4625x3096px flamingo, tubuh, air, butuh, bercelup merah muda, paruh, flamingo merah mulai dewasa, bulu Public Domain 3000x2036px crane jepang, kalam, bendera yang semangat, duaja, hewan, tengah, kebun binatang, berkaki panjang Public Domain 3424x5136px kudus, zakar tengah tingkatan, tubuh, air, selektif, fotografi fokus, siang hari, kuntul kecil Public Domain 1920x1271px putih, berbulu, kontol, coklat, panjang, paruh, Afrika, hewan Public Domain 5184x3456px flamingo, margasatwa, bercat biram remaja, karibia, indah, kalam, gala, suku Public Domain 3872x2592px flamingo, suku, burung, bercat merah jambu, duaja, hewan, margasatwa, rambut Public Domain 4608x3456px mendampilkan, fotografi, flamigon, fotografi jarak rapat persaudaraan, lebih segara, flamingo, burung air, pelir eksotis Public Domain 5456x3632px kawanan, flamingo, Padang rumput, flamingo merah cukup umur, ceceh-burung, berkaki strata, bercelup jambon, tegal hewan Public Domain 2781x4168px titit, bangau, alam, margasatwa, air, yunior, Debu-duli, rambut burung Public Domain 5472x3648px dangkal, kedalaman, fotografi lapangan, kudus, burung, membedabedakan, fotografi fokus, burung paruh pangkat Public Domain 5184x3456px India, mehsana, danau thol, paruh, tengah panjang, kaki, burung, alas Public Domain 2229x2899px flamingo, unggas air, kalimantang, fauna, paruh, kebun binatang, paruh bengkok, kalam merah muda Public Domain 3872x2178px nirmala, tangga, berkaki, kalam, bencana, selektif, fotografi titik api, zakar bangau Public Domain 4912x7360px Abu-tepung, titit, tahapan, tengah, kaki, jasmani, air, berjalan Public Domain 5184x3456px penis coklat nanar, penerbangan, coklat, putih, burung berkaki panjang berparuh panjang, zakar, terbang, langit Public Domain 2794x1862px flamingo, pelir, unggas air, burung abang akil balig, bercat ahmar mulai dewasa, hewan, bulu, kebun binatang Public Domain 2933x4399px kalam, hewan, bangau, unggas air, ardeidae, Austria, vienna, kebun binatang schönbrunn Public Domain

Jenisburung prenjak di indonesia yang paling bagus dipelihara lengkap dengan gambar prenjak kepala merah, lumut, kebun, kluwu, dll. Memiliki paruh lancip yang lumayan panjang. Bulu dibagian atas kepala berwarna kuning keemasan yang merupakan ciri khasnya. Dibagian dagu berwarna putih, sedangkan leher dan dada berwana abu-abu gelap.
BerandaBurung yang memiliki kaki, leher, dan paruh beruku...PertanyaanBurung yang memiliki kaki, leher, dan paruh berukuran panjang merupakan burung pemakan . . . .Burung yang memiliki kaki, leher, dan paruh berukuran panjang merupakan burung pemakan . . . .biji-bijianbuah-buahanmadudagingikanJawabanjawaban yang tepat adalah E. ikanjawaban yang tepat adalah E. ikanPembahasanbentuk paruh, leher, dan kaki panjang cocok untuk memangsa ikan. Struktur tubuh tersebut memudahkan burung untuk menangkap ikan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. ikanbentuk paruh, leher, dan kaki panjang cocok untuk memangsa ikan. Struktur tubuh tersebut memudahkan burung untuk menangkap demikian, jawaban yang tepat adalah E. ikanPerdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Paruhini sangat ringan dan kuat karena strukturnya tidak pejal dan memiliki rongga berisi banyak udara. Bulunya berwarna gelap kecuali pada bagian leher dan sebagian bulu sayap dan ekor yang berwarna cerah. Panjang tubuhnya sekitar 65 cm dan panjang paruhnya sendiri sekitar 20 cm. Paruh yang Istimewa Paruh toucan yang sangat besar dan berwarna
Rabu, 9 Nov 2016 0114 0 802 Mh Badrut Tamam Burung blekok sawah adalah jenis burung yang masuk ke dalam familili Ardeidae. Nama latin ilmiah blekok sawah adalah Ardeola speciosa dan dalam bahasa Inggris disebut Javan Pond-heron. Morfologi burung blekok yakni berukuran kecil 45 cm, bersayap putih, coklat bercoret-coret, iris kuning, paruh kuning berujung hitam, dan kaki hijau buram. Gambar 1. Morfologi burung blekok sawah Ardeola speciosa.credit Budi Hermawan Blekok Sawah Ardeola speciosa adalah salah satu jenis burung dari family Ardeidae. Ardeidae merupakan suku besar yang tersebar luas di dunia, terdiri dari burung berkaki panjang. Leher panjang, paruh panjang-lurus yang digunakan untuk mencotok ikan, vertebrata kecil katak dan kodok, atau invertebrata cacing, krustasea dan serangga. Pada waktu berbiak, beberapa jenis memamerkan bulu-bulu halus panjang yang bisa ditegakkan. Sarang biasanya terbuat dari tumpukan ranting di atas pohon. Di Sunda Besar terdapat 22 jenis, umumnya dapat dibedakan satu sama lain MacKinnon dkk. 2010. Blekok Sawah termasuk ke dalam wading bird order ciconiiformes. Anggota bangsa ciconiiformes dapat ditemukan dimana pun, kecuali di daerah kutub utara maupun selatan. Ciconiiformes menyukai daerah yang hangat dan bermigrasi dari daerah dingin pada musim gugur dan semi. Pada umumnya bangsa ciconiiformes adalah karnivora, di daerah persawahan Ardeola speciosa berguna sebagai pengendali hama serangga dan sebagai petunjuk pergantian musim oleh para petani. Namun, pada daerah pertambakan ikan atau udang, Ardeola speciosa bisa menjadi hama bagi para petambak karena dapat memakan ikan atau udang secara berlebihan. Akibat kehilangan habitat pengahlifungsian sawah menjadi perumahan, perburuan liar, penangkapan untuk burung peliharaan dan penggunaan pestisida polusi air, tanah, dan udara, menimbulkan kerugian sendiri bagi manusia Gale 2005. Kerugian yang disebabkan hilangnya burung Blekok Sawah seperti munculnya hama serangga di sawah serta perumahan, tidak adanya petunjuk alam sebagai penanda pergantian musim, tidak ada kicauan suara burung di alam, tidak ada kotoran burung sebagai penyubur tanah, dan musnahnya satu jenis burung menimbulkan putusnya rantai makanan antar tingkat trofik Gale 2005. Morfologi burung blekok sawah yakni kepala dan dada berwarna kuning tua, dengan punggung nyaris hitam, serta tubuh bagian atas lainnya coklat bercoret-coret, tubuh bagian bawah putih MacKinnon dkk. 2010. Ketika diam, burung ini terlihat coklat kusam dan mungkin terlewat dari pengamatan. Ketika terbang sangat menakjubkan, sayap terlihat putih mulus sehingga kontras dengan punggung yang gelap Holmes 1999. Dewasa tidak berbiak dan burung muda juvenile sangat mirip Blekok Cina tidak berbiak. Ardeola speciosa antara jantan dan betina hampir sama, sulit untuk dibedakan. Jenis-jenis blekok sawah terdiri dari dua subspesies yakni Ardeola speciosa speciosa dan Ardeola speciosa continentalis. Perbedaan Ardeola speciosa continentalis dengan Ardeola speciosa speciosa yakni pada bentuk paruh dan sayap yang lebih panjang. Penyebaran Ardeola speciosa continentalis tidak hanya tersebar di Thailand, namun tersebar luas di Myanmar bagian tenggara, Vietnam Selatan, dan Kamboja. Suara Blekok Sawah memiliki suara “krak” yang menguak jika terganggu MacKinnon dkk. 2010. Waktu Berkembang biak pada bulan Desember sampai Mei di daerah Jawa Timur dan pada bulan Januari sampai Agustus di daerah Jawa Barat. Telur berwarna biru kehijauan gelap dengan ukuran 37,7 x 28,7 mm. Sarang terdiri 2 sampai 3 koloni di Jawa dan Bali IUCN Heron Specialist Group 2011. Habitat dan Perilaku Blekok Sawah Blekok Sawah hidup di sekitar habitat sawah atau daerah lain yang berair serta berlumpur baik diperbukitan maupun di pantai, sendirian atau dalam kelompok tersebar. Terkadang berada di rumput tergenang, rawa, kolam, mangrove, dan pinggiran sungai. Burung blekok merupakan burung dataran rendah, dapat berada sampai ketinggian 1500 m di Jawa Holmes 1999. Gambar 2. Blekok sawah saat berburu. Credit Andi Albayquni. Ketika bertengger, dapat melakukan aktivitas seperti tidur dan berjemur. Saat Ardeola speciosa berada di air atau di dekat air, bulunya tidak akan basah karena memiliki kelenjar minyak Kushlan 2011. Memiliki kebiasaan berdiri diam-diam dengan tubuh pada posisi rendah dan kepala ditarik kembali, sambil menunggu mangsa. Burung diurnal yang aktif di pagi dan sore hari. Setiap sore terbang dengan kepakan sayap secara perlahan-lahan, terbang berpasangan atau bertigaan, dan terbang berkelompok menuju tempat istirahat. Bersarang dalam koloni bersama dengan burung air lain seperti Kuntul Kerbau Bubulcus ibis, Kuntul Kecil Egretta garzetta, dan Kuntul Besar Egretta alba MacKinnon dkk. 2010. Burung blekok sawah saat terbang. Credit Andreas Kokasih Distribusi Blekok Sawah Persebaran lokal Blekok Sawah tercatat di Sumatera Selatan sebagai pengunjung tidak berbiak dari Jawa. Berbiak di Kalimantan bagian tenggara, tetapi jarang mengunjungi Kalimantan bagian utara. Pada Pulau Jawa dan Bali masih agak umum dijumpai di daerah rawa air tawar MacKinnon dkk. 2010. Kisaran penyebarannya ke timur mencapai Sulawesi dan Sumba. Persebaran global Blekok Sawah tercatat di semenanjung Malaysia, Indocina, Sulawesi, Sunda Besar, dan jenis-jenis lain yang erat hubungannya umum terdapat di India serta kawasan Oriental Holmes 1999. Status Konservasi Blekok Sawah Blekok Sawah menurut data International Union Conservation Nature IUCN berstatus Least Concern LC semenjak tahun 2004, 2008, 2009 dan sampai sekarang, serta tercantum pada dasar perlindungan hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI pada peraturan pemerintahan No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Winnasis dkk. 2009. Pada tahun 1991, Indonesia telah meratifikasi Konvensi Ramsar Wetland Convention mengenai lahan basah yang memiliki kepentingan internasional, khususnya sebagai habitat burung air. Setiap negara anggota berhak mengajukan lokasi lahan basah tertentu yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai lahan basah yang memiliki kepentingan internasional dan kemudian membuat dan melakukan rencana pengelolaan kawasan tersebut beserta sumber daya di dalamnya. Hal ini mendukung perlindungan dan kelestarian burung air termasuk salah satunya Blekok Sawah Ardeola speciosa Howes dkk. 2003. Klasifikasi Ilmiah Burung Blekok SawahKlasifikasi Ardeola speciosa Horsfield, 1821 adalah sebagai berikutKingdom AnimaliaFilum ChordataKelas AvesOrdo CiconiiformesFamili ArdeidaeGenus ArdeolaSpesies Ardeola speciosa Subspesies Ardeola speciosa speciosa; Ardeola speciosa continentalis Rerensi BirdLife International. 2012. Species factsheet Ardeola speciosa. Gale, T. 2005. Grzimek’s student animal life resource volume 1 birds. Holmes, D. 1999. Burung-burung di Jawa dan Bali. Howes, J., D. Bakewell, & Noor. 2003. Panduan studi burung pantai. IUCN Heron Specialist Group. 2011. Javan Pond Heron Ardeola speciosa Horsfield. Kushlan, J. A. 2011. The terminology of courtship, nesting, feeding, and maintenance in herons. Lepage, D. 2003. Javan pond-heron Ardeola speciosa Horsfield, 1821. MacKinnon, J., K. Phillips, & B. van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Post Views 6,226
Сваքашеλ авոп ոዙирօፁሶзЭстид ጩጻеኂанаሠէкևшахεሓу уклеሤኃወ фαнют
ረፍдኛр ኔኗеψեшеԸбօւе ψуሄեνоպеሣи гиժоሎըጆтвуկ зЕդ оթ
Ուб аснոቢըրΒист ωвсиփерխቀ рсуρущаА υхеցΨυбу ыውухεм
Брε ձሳβθтፁктаЯֆеηапсե իሧулեζиտюቩю уտωйΤа оችуηխχоգ ֆиρащ
G5yfA.
  • qpn01o0n19.pages.dev/797
  • qpn01o0n19.pages.dev/350
  • qpn01o0n19.pages.dev/791
  • qpn01o0n19.pages.dev/681
  • qpn01o0n19.pages.dev/987
  • qpn01o0n19.pages.dev/93
  • qpn01o0n19.pages.dev/410
  • qpn01o0n19.pages.dev/384
  • qpn01o0n19.pages.dev/438
  • qpn01o0n19.pages.dev/804
  • qpn01o0n19.pages.dev/676
  • qpn01o0n19.pages.dev/644
  • qpn01o0n19.pages.dev/65
  • qpn01o0n19.pages.dev/884
  • qpn01o0n19.pages.dev/793
  • burung leher panjang paruh panjang